PARIS, KOMPAS.com — Seorang pria Perancis yang ditangkap di Ukraina diyakini tengah merencanakan serangkaian serangan pada saat ajang Piala Eropa 2016 digelar.
Dinas intelijen Ukraina, SBU, membiarkan pria itu membeli lima senapan mesin, dua peluncur roket, dan berbagai senjata api lainnya. Namun, pria ini ditangkap saat mencoba melintasi perbatasan menuju ke Polandia.
SBU mengatakan, agen-agennya sudah menguntit pria itu sejak Desember lalu hingga dia ditahan pada akhir Mei.
Pria itu disebut sempat menghubungi sejumlah kelompok bersenjata di Ukraina dengan tujuan membeli senjata api dan bahan peledak.
Sejumlah pejabat meyakini, pria yang belum disebut identitasnya itu berencana melakukan 15 serangan terpisah yang mengincar jembatan, rel kereta api, dan berbagai infrastruktur penunjuang turnamen Euro 2016.
"Pria Perancis itu selalu berbicara negatif tentang pemerintahnya, imigrasi massal, penyebaran Islam, dan globalisasi. Dia juga mengatakan rencananya melakukan serangkaian aksi teror," kata Kepala SBU Vasily Gritsak, Senin (6/6/2016).
"SBU sukses mencegah terjadinya 15 rencana teror pada malam pembukaan dan selama perhelatan kejuaraan sepak bola Euro 2016," tambah Vasily.
Vasily menambahkan, SBU juga menjual senjata yang sudah dilumpuhkan kepada tersangka setelah mengetahui pria itu ingin membeli senjata api.
Saat ini, pria tersebut masih berada di dalam tahanan di Ukraina sambil menunggu permintaan deportasi dari Perancis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.