Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Muhammad Ali Digelar Jumat dengan Tradisi Islam

Kompas.com - 06/06/2016, 12:02 WIB

Pemakaman jenazah petinju legendaris Muhammad Ali akan dilangsungkan pada Jumat (10/6/2016) dalam sebuah upacara besar antariman. Namun, prosesi pemakaman dilakukan dengan tradisi Islam, agama yang dianutnya.

Hal ini dimaksudkan agar memungkinkan siapapun dari seluruh dunia untuk mengucapkan selamat tinggal. Demikian pernyataan keluarga Muhammad Ali.

"Muhammad Ali merupakan seorang warga dunia, dan mendiang ingin orang-orang dari semua lapisan masyarakat dapat menghadiri pemakamannya," kata juru bicara keluarga, Bob Gunnell.

"Dan upacara pelepasannya akan mencerminkan pengabdiannya kepada umat manusia dari semua ras, agama, dan latar belakang."

Bob Gunnell mengatakan pula, sebelum meninggal, sang legenda mampu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada istri dan anak-anaknya, yang hadir untuk saat-saat terakhirnya.

Juara dunia kelas berat tiga kali dan salah satu tokoh olah raga terbesar di dunia itu meninggal dunia di Phoenix, Arizona, Jumat (3/6/2016) pukul 21.10. jenazahnya akan dibawa ke Kentucky dalam beberapa hari ini.

Upacara keluarga untuk menghormati jenazah akan diselenggarakan pada hari Kamis. Setelah upacara keluarga pada hari Kamis, acara hari Jumat akan dimulai dengan penghormatan yang masih dikhususkan untuk anggota keluarga di rumah duka di Louisville.

Jenazah Ali kemudian akan dibawa dalam suatu prosesi melalui jalan-jalan utama Louisville, termasuk sebuah jalan yang menyandang namanya. Jenazah juga akan dibawa melewati Broadway, tempat berlangsungnya prosesi di tahun 1960 untuk merayakan medali emas yang direbutnya di Olimpiade Roma.

Sementara, upacara utama penghormatan jenazah akan digelar pada pukul 14.00 waktu setempat atau 24.00 WIB di KFC Yum Center yang berkapasitas lebih dari 20.000 orang.

Kemudian, Ali akan dimakamkan di Pemakaman Cave Hill di kota kelahirannya Louisville, Kentucky, AS. Mantan Presiden Bill Clinton akan menyampaikan pidato penguburan.

Di kota asalnya, bendera-bendera dikibarkan setengah tiang di balai kota dan di berbagai tempat lain, dan ribuan orang mengunjungi Muhammad Ali Center atau mengunjungi rumah masa kecilnya yang sederhana di Grand Avenue.

Presiden AS Barack Obama mengatakan, Ali bukan semata seorang penyair yang mahir di depan mikrofon sebagaimana seorang petarung yang jago di atas ring, namun juga seorang manusia yang berjuang untuk apa yang diyakini sebagai kebenaran.

"Seorang manusia yang berjuang untuk kita. Muhammad Ali telah mengguncang dunia. Dan dunia jadi lebih baik karenanya. Kita semua jadi lebih baik karenanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com