Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Turki: Keluarga Berencana Tidak Sesuai Ajaran Islam

Kompas.com - 31/05/2016, 08:11 WIB

ANKARA, KOMPAS.com — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak warga Muslim di negaranya untuk menolak kontrasepsi yang digagas oleh Barat dan sudah seharusnya memiliki lebih banyak anak.

“Tidak ada yang bisa ikut campur dalam pekerjaan Allah. Tugas pertama ada pada ibu,” kata Erdogan seperti dirilis Reuters, Senin (30/5/2016).

Erdogan juga menolak gagasan Barat tentang kesetaraan jender. Namun, ia tidak menjelaskan berapa anak yang seharusnya dimiliki oleh seorang ibu.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung oleh televisi Turki, Erdogan mengatakan, tidak satu keluarga Muslim pun yang seharusnya mempertimbangkan keluarga berencana (KB).

Warga Muslim seharusnya melipatgandakan keturunannya. memiliki anak sebanyak-banyaknya.

“Secara tegas saya mengatakan, kita akan menambah keturunan kita, kita akan menambah generasi kita,” kata Erdogan.

“Mereka (negara-negara Barat) membicarakan KB, pengendalian kelahiran. Tidak satu keluarga Muslim pun dapat memilih pendekatan ini,” kata Erdogan.

Sebagai seorang Muslim yang taat, Erdoga mengatakan, “Kita akan mengikuti jalur dan perintah Allah serta nabi yang kita cintai.”

Erdogan mengatakan, adalah tanggung jawab kaum ibu untuk memastikan terus berlanjutnya pertumbuhan penduduk Turki, yang bertambah pada sekitar 1,3 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok hak wanita mengecam presiden Turki pada masa lalu karena menyamakan pengendalian kelahiran dengan pengkhianatan dan menafikan persamaan jenis kelamin.

Menurut kantor statistik, populasi Turki meningkat menjadi 78,7 juta tahun lalu, sedangkan pada tahun 2000 jumlahnya kurang dari 68 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com