Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 3 Tahun yang Tewas Sesaat Setelah Mengeluh Sakit Perut...

Kompas.com - 26/05/2016, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Suatu hari di bulan Februari lalu, bocah berusia tiga tahun, bernama Henry Walter, yang dideskripsikan sang ayah, Mark Walter, sebagai anak kecil yang lucu dan penuh kasih, meninggal dunia.

Henry menghembuskan nafas terakhirnya hanya berselang beberapa jam setelah dia mengeluh sakit di perutnya. Ya, Henry meninggal tiba-tiba.

Balita yang suka bermain LEGO, Playdoh dan menyukai segala karakter dinosaurus ini baru kembali dari kelas pra-sekolah, dan menghabiskan sore seperti hari-hari sebelumnya.

Kala itu, Henry menghabiskan sorenya bersama sang ibu, Vicky Walter, dan kakak perempuannya Tilly Walter.

Kurang dari 24 jam kemudian, Mark, Vicky, dan Tilly harus melepas kepergian Henry untuk selama-lamanya di RS Leeds General Infirmary.

Henry dinyatakan meninggal dunia setelah dokter mencabut alat bantu hidup yang sebelumnya dipasang ke tubuh bocah itu. 

Tim dokter menduga, balita ini terserang "bug" langka yang menggiringnya kepada penyakit meningitis.

Sebelumnya, tak lama setelah Henry dibaringkan di tempat tidur, pada malam sebelumnya, bocah itu sempat terbangun dan mengeluh sakit di perut.

Vicky lantas memberikan "calpol", namun kondisi kesehatan Henry kian memburuk.

Pukul 5 pagi, Mark pun terpaksa menelepon ambulan dan melarikan Henry ke RS.

“Berselang 20 menit dari kedatangan kami di RS, para dokter mengatakan mereka tak mampu lagi menyelamatkan Henry," ujar Mark.

“Kejadiannya sangat-sangat cepat," kata dia lagi.

"Hal utama yang harus anda perhatikan adalah, anda harus selalu waspada terhadap gejalan sekecil apa pun terhadap anak anda. Jangan tunggu sampai keadaan menjadi darurat," ungkap dia lagi. 

Henry disebut terinfeksi bakteri yang teramat langka, dengan sebutan Haemophilus Influenzae Type F, yang menggiring kepada meningitis.

Bakteri ini tak pernah membuat ruam. Namun vaksinasi MenB atau pun the Hib jab (vaksi meningitis C, tak mampu menghalau serangan bakteri ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com