Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Trump Semakin Mengungguli Hillary? Ini Alasannya...

Kompas.com - 25/05/2016, 23:21 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.vom  Untuk kali pertama bakal calon presiden AS dari kubu Republik, Donald Trump, mengungguli Hillary Clinton, salah satu bakal capres dari Partai Demokrat.

Keunggulan Trump, yang hampir dapat dipastikan akan dicalonkan oleh Republik dalam pemilihan presiden, terungkap dalam jajak pendapat nasional yang dilakukan RealClearPolitics.

Apa yang terjadi dan mengapa sekarang Trump bisa unggul atas Hillary? Dukungan Republik makin besar.

Trump pernah ditolak, yang ditandai dengan gerakan #NeverTrump, tetapi dukungan terhadap pengusaha ini makin lama kian besar.

Survei yang digelar Washington Post memperlihatkan, 85 persen pendukung Republik akan memilih Trump.

Survei oleh New York Times juga menunjukkan hasil yang lebih kurang sama. Artinya, tengah terjadi pergeseran di Republik yang menguntungkan Trump.

Trump pernah mendukung pelarangan senjata laras panjang. Namun, pekan lalu ia resmi didukung dan mendapat sambutan yang sangat meriah dari National Rifle Association, organisasi nirlaba di AS yang mendorong hak-hak kepemilikan senjata.

Sementara itu, faktor Bernie Sanders juga menentukan bagi Trump. Pada pendukung Sanders lebih menyukai Trump daripada Hillary, seperti dilaporkan BBC, Rabu (25/5/2016) malam.

Jajak oleh Economist/YouGov belum lama ini menunjukkan, di kalangan pendukung Sanders, 55 persen akan memilih Hillary, 15 persen memilih Trump, dan sisanya menyatakan tidak tahu.

Ini bukan mengejutkan karena 61 persen pendukung Sanders tak melihat Hillary sebagai kandidat yang pas dan 71 persen mengatakan Hillary tidak jujur dan tidak bisa dipercaya.

Para pendukung Sanders juga mengatakan, Sanders harus melanjutkan upaya untuk menjadi capres Demokrat.

Mereka mengutip hasil survei yang memperlihatkan Sanders jauh mengungguli Trump dengan persentase 48 persen dibandingkan 39 persen.

Sementara itu, perbandingan Hillary-Trump adalah 42 persen dibandingkan 40 persen.

Debat tentang hasil jajak Sanders-Trump dan Hillary-Trump ini, bila terus berkepanjangan, diperkirakan akan memengaruhi popularitas dan elektabilitas Hillary.

Kelompok-kelompok minoritas dan perempuan sangat mendukung Hillary, tetapi di sisi lain kulit putih dan kaum pria mendukung Trump.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com