Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan “Bandit” di Burundi Tewaskan Polisi dan Warga

Kompas.com - 25/05/2016, 17:05 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com – Burundi yang sudah mulai tenang belakangan ini, tiba-tiba kembali dikejutkan oleh serangan mematikan pada Selasa (24/5/2016) malam.

Serangan itu terjadi di distrik Ndava di wilayah Mwaro, seperti dilaporkan gubernur setempat, Jean-Marie Nyakarerwa, Rabu (25/5/2016).

Akibat serangan oleh sekelompok pria bersenjata itu, seorang polisi dan satu warga sipil tewas seketika. Insiden ini jelas mengusik ketentraman masyarakat, kata Nyakarerwa.

Burundi telah jatuh dalam krisis besar, yang menyebab terganggunya keamanan dengan ratusan orang tewas pada April 2015.

Krisis yang terjadi setahun silam itu terjadi setelah presiden petahana, Pierre Nkurunziza, maju lagi dan berusaha memenangkan pemilu untuk masa jabatannya ketiga.

Pencalonannya kembali, yang kemudian juga diikuti kemenangannya, membuat pemilu itu kontroversial.

Berbagai aksi protes jalanan terjadi setiap hari yang diikuti dengan rencana kudeta namun gagal dilakukan. Pembunuhan pun terjadi secara sporadis memakan ratusan korban jiwa.

Selain menyebabkan ratusan orang tewas, setidaknya 250.000 orang juga telah melarikan dirinya ke negara-negara tetangga.

Nyakarerwa mengatakan, empat orang bersenjata, yang disebutnya "bandit bersenjata tak dikenal", telah mencuri uang dari sebuah gudang penyimpanan bir.

Pemerintah Burundi rutin menolak bicara dengan pemberontakan dan menyalahkan serangan terbaru itu dilakukan oleh "penjahat bersenjata" atau pemberontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com