Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sebut ISIS adalah Musuh yang Terpojok

Kompas.com - 24/05/2016, 22:03 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Militer Irak telah melancarkan operasi militer untuk merebut kembali Fallujah dari kendali Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) selama lebih dari dua tahun.

Kota yang terletak 65 kilometer di timur ibu kota Baghdad itu telah menjadi benteng pertahanan kubu militan lebih lama daripada kota-kota lain di Irak dan Suriah.

Pada awal serangan, pasukan pemerintah membombardir pusat kota Fallujah, kubu terakhir militan ISIS di provinsi Anbar, seperti dirilis Voice of America, Selasa (24/5/2016).

Kota-kota besar lainnya di Anbar, termasuk Ramadi, telah direbut kembali.

Kapten Jeff Davis, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan kepada televisi Alhurra, Senin (22/5/2016), AS memberikan dukungan udara, pelatihan, dan peralatan untuk Irak.

Namun, AS tidak terlibat baik dalam pertempuran darat maupun rencana operasional.

"Ini adalah sesuatu yang pada akhirnya ditentukan oleh pasukan keamanan Irak. Tentu Fallujah tidak terkecuali," kata Davis.

Davis mengungkapkan keyakinannya bahwa Fallujah akan direbut kembali.

Meski demikian, ia memperingatkan bahwa militan ISIS akan terus merencanakan serangan kejutan di Baghdad dan kota-kota besar lainnya.

"ISIS adalah musuh yang terpojok," kata Davis lagi.

Publik, kata Davis, telah melihat bahwa ISIS memiliki kecenderungan untuk menyerang dengan cara asimetris pada waktu dan lokasi di mana mereka telah menderita kerugian simetris di medan perang.

"Jadi, kita sudah melihat itu di Baghdad dan kita harus mempersiapkan dan waspada terhadap upaya serangan lanjutan seperti ini," lanjutnya.

AS menyambut baik dukungan dari milisi lokal dalam memerangi ekstremis, tetapi hanya jika mereka mengakui kedaulatan Pemerintah Irak yang terpilih secara sah.

Pejabat Eropa yang bertemu di Brussels, Belgia, Senin (23/5/2016), menyatakan keyakinan bahwa tentara Irak sekarang mampu mengalahkan militan ISIS.

"Kami melihat peningkatan kemampuan militer Irak dan kepercayaan diri yang tumbuh karena mereka sudah sukses berturut-turut," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.

"Mereka menyingkirkan ISIS dari lembah Efrat serta mempersiapkan tujuan jangka panjang untuk serangan di Mosul," kata Hammond.

Para pemimpin Eropa secara khusus ingin membebaskan Irak dan Suriah dari militan ISIS.

Sebab, kebrutalan kelompok tersebut telah memaksa jutaan orang melarikan diri sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com