Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Keluarga Berencana, Rodrigo Duterte Serang Gereja Katolik Filipina

Kompas.com - 24/05/2016, 12:50 WIB

DAVAO, KOMPAS.com — Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, kembali membuat kontroversi. Kali ini Duterte menyerang gereja Katolik negeri itu.

Duterte bahkan menyebut para uskup Filipina sebagai "anak haram" yang menyebabkan pertumbuhan penduduk negeri itu tak terkendali.

Duterte juga memperingatkan gereja, yang selama berabad-abad memengaruhi politik Filipina, bahwa hasil pemilu lalu menunjukkan dia kini lebih berkuasa dibanding pemimpin gereja.

Duterte menegaskan, dia akan melawan gereja dengan menerapkan program keluarga berencana. Selama ini, gereja Katolik Filipina tak mendukung program KB di negeri itu.

"Jangan main-main dengan saya," kata Duterte kepada para tokoh senior gereja yang mengkritik dia dalam jumpa pers di kota Davao, Senin (23/5/2016) malam.

Sebelum pemilihan presiden digelar, Konferensi Wali Gereja Filipina menerbitkan surat yang menganjurkan agar rakyat Filipina memilih capres yang "moralnya tak tercela".

Surat para uskup itu memang tak menyebut nama Duterte, tetapi banyak yang menduga bahwa surat itu memang ditujukan agar warga Filipina tak memilih Duterte.

"Ini saatnya bagi kita itu membeberkan semuanya. Anda sudah menghukum saya, mengkritik saya," kata Duterte dalam serangan pertamanya pasca-pemilu terhadap para petinggi gereja.

Duterte kemudian menggambarkan para uskup Filipina sebagai "anak-anak haram" dan menuduh mereka sebagai para munafik korup dan bersumpah akan membongkar dosa-dosa para uskup itu.

Gereja Katolik Filipina menentang rencana pemerintah membagikan alat kontrasepsi secara gratis dan memberi penyuluhan soal keluarga berencana.

Saat sebuah undang-undang yang mengizinkan pembagian kontrasepsi disahkan pada 2012, gereja melobi para politisi berpengaruh untuk memangkas anggaran program itu.

Sementara itu, Duterte berjanji akan melaksanakan program keluarga berencana saat dia resmi menjabat pada 30 Juni mendatang.

Dia menegaskan, nantinya keluarga Filipina paling banyak hanya memiliki tiga orang anak. Duterte sendiri memiliki empat orang anak dari dua istrinya.

Bukan kali ini saja Duterte menyerang otoritas gereja Katolik. Tahun lalu Duterte bahkan mengecam Paus Fransiskus yang disebutnya membuat kemacetan lalu lintas saat berkunjung ke Manila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com