Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pembubaran KPU, 2 Orang Pendemo Ditembak Mati

Kompas.com - 24/05/2016, 12:30 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Setidaknya, dua pendemo tewas di tengah aksi unjuk rasa menuntut reformasi dalam pelaksanaan pemilihan umum yang berlangsung serentak di Kenya, Senin (23/5/2016).

Kedua korban tewas setelah aparat kepolisian melakukan penembakan, pemukulan, dan pelemparan gas air mata di tengah kerumunan demonstran.

Unjuk rasa yang dikabarkan berlangsung serempak itu, menuntut komisi pemilihan umum dibubarkan karena diduga telah melakukan praktik korup dalam penyelenggaraan pemilu.

Dua korban tewas adalah peserta unjuk rasa di Siaya County, di wilayah barat Kenya dekat dengan Danau Victoria.

Informasi ini diungkapkan Bonny Odinga, Direktur Komunikasi Pemerintahan Siaya, seperti dikutip Kantor Berita Associated Press, Selasa (25/5/2016).

Aksi unjuk rasa ini tersebut sebelumnya pun telah berlangsung dalam empat minggu terakhir. Mereka menggelar itu sebelum pelaksanaan pemilu yang akan digelar tahun depan.

Unjuk rasa dilakukan oleh kelompok oposisi Kenya, yang bernama Koalisi untuk Reformasi dan Demokrasi.

Minggu lalu, pegiat hak asasi manusia Amerika Serikat telah mengumandangkan kecamannya atas kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian Kenya, yang mengakibatkan satu pendemo tewas.

Terkait kasus ini, pejabat kepolisian Jenderal Joseph Boinnet menegaskan, petugas tak akan memberikan izin untuk pelaksanaan unjuk rasa, kerena kelompok oposisi itu tidak menginformasikan intensi mereka kepada polisi.

Sementara itu, dalam aksi unjuk rasa di Ibu Kota Nairobi, aparat kepolisian juga melepaskan tembakan gas air mata ke arah pendemo di kawasan Kibera area.

Saat itu, pendemo berupaya menembus barikade menuju pusat kota di mana kantor KPU berada.

Para pendemo membalas penembakan gas air mata itu dengan melakukan pelempara batu,

Pelembaran gas air mata juga terjadi terhadap aksi demo di central business district Nairobi, dan di dua kota kekuasaan kelompok oposisi yakni Mombasa dan Kisumu.

Mombasa dan Kisumu adalah kota terbesar kedua dan ketiga di Kenya. 

Senator dari kelompok oposisi Boni Khalwale pun ditangkap saat memimpin aksi unjuk rasa di Kota Kakamega.

Terkait tuntutan ini, Ketua Independent Electoral and Boundaries Commission (IEBC) Isaack Hassan mengatakan KPU tidak akan dibubarkan. 

Dia malah menantang kelompok oposisi untuk memberikan bukti atas tuduhan korupsi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com