Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Cabut Embargo Senjata ke Vietnam demi Hapus "Kenangan Buruk"

Kompas.com - 24/05/2016, 11:00 WIB

HANOI, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencabut embargo penjualan senjata kepada "mantan musuh" mereka, Vietnam, Senin (23/5/2016).

Pencabutan embaro ini disampaikan Obama dalam kunjungannya ke Hanoi.

Dia menyebut, kebijakan ini diambil untuk membuang kenangan buruk sisa perang Vietnam dan membangun hubungan baik antara kedua negara.

Obama yang menghabiskan hari pertamanya di Vietnam dengan menggelar pertemuan dengan para pemimpin negara, hari ini akan melakukan aktivitas berbeda.

Presiden Obama dijadwalkan melakukan pertemuan dengan warga Vietnam dan bertemu dengan kelompok masyarakat sipil serta pengusaha muda.

Semua itu disebut sebagai upaya Obama untuk meningkatkan hubungan antara AS dan Vietnam, sekaligus dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Sejumlah pengamat menilai hal ini pun merupakan upaya Obama untuk mengimbangi "agresi" China di wilayah itu.

Dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Presiden Tran Dai Quang, Obama mengaku kagum dengan dengan kemajuan hubungan antara kedua negara. Terlebih lagi, hal itu terjadi dalam masa lalu pertikaian kedua negara.

Menanggapi hal itu, Presiden Tran Dai Quang dalam acara jamuan makan malam menyampaikan ucapan terima kasihnya.

Dia menyebut, Obama telah beriktikad baik untuk mengakhiri "bab menyedihkan" dalam hubungan antara kedua negara.

Perkataan Quang ini mengacu pada perang yang pecah di Vietnam pada 1965 hingga 1975.

Perang selama satu dekade itu telah menyebabkan 57.000 serdadu AS tewas. Sementara dua juta warga Vietnam, baik sipil maupun militer, menjadi korban. 

Quang menegaskan, sesungguhnya luka yang dalam dari sisa perang itu belum benar-benar pulih di hati kedua negara.

Namun, kata Quang, kedua pihak bersepakat untuk melupakannya dan berjanji membangun kerja sama yang lebih baik ke depan.

Pandangan ini terbukti dengan padatnya warga Vietnam yang menyambut kedatangan Obama dengan bahagia di sepanjang jalan yang dilintasi Obama di Hanoi, kemarin.

Namun demikian, seperti diberitakan Associated Press, Selasa (24/5/2016), sejumlah pegiat menyebut bahwa kebijakan Obama terlalu cepat.

Obama pun dinilai mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius dengan dalih mendorong terciptanya hubungan yang lebih hangat antarkedua negara.

Baca: Presiden Obama Tegaskan Tak Akan Minta Maaf Terkait Bom Atom Hiroshima

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com