Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami "Altitude Sickness" Usai Tapaki Puncak Everest, Dua Pendaki Tewas

Kompas.com - 22/05/2016, 10:05 WIB

KATHMANDU, KOMPAS.com  Dua pendaki gunung asal Belanda dan asal Australia tewas akibat mengalami altitude sickness ketika turun dari puncak Gunung Everest.

Dua pendaki itu adalah Eric Arnold, lelaki asal Belanda, dan Maria Strydom, perempuan asal Australia.

Altitude sickness atau yang juga dikenal dengan sebutan acute mountain sickness (AMS) adalah sebuah penyakit yang muncul dalam pendakian ke tempat tinggi.

Kondisi tersebut dipicu oleh kurangnya oksigen, yang ditandai dengan trauma hiperventilasi, mual, dan kelelahan.

Dua kematian ini menjadi yang pertama kali terjadi di puncak tertinggi di dunia itu sepanjang tahun 2016.

Seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (22/5/2016), Eric Arnold sebenarnya membawa cukup persediaan botol oksigen. Demikian pula pasangannya, Maria Strydom.

Kendati demikian, lelaki berusia 35 tahun ini merasakan kondisi badannya yang semakin lemah ketika menapak turun dari puncak Everest.

Akhirnya, dia tewas pada Jumat lalu, di dekat South Col, sebelum bisa mencapai titik yang lebih rendah.

Keterangan ini diungkapkan Pasang Phurba, seorang anggota agensi Seven Summit Treks di Kathmandu, Nepal.

Setelah itu, Maria Strydom juga menunjukkan tanda-tanda altitude sickness pada Sabtu sore, sebelum akhirnya dia pun meninggal dunia.

Kabar tewasnya Maria dilansir di media Australia. Selain itu, sekolah bisnis di Universitas Monash di Melbourne juga mengunggah ungkapan belasungkawa di akun Facebook, menyusul kematian Maria.

Phurba tak bisa memberikan keterangan lebih detail karena buruknya jaringan komunikasi di tempat dengan ketinggian 8.850 meter itu.

Berdasarkan informasi yang didapat dari akun Twitter, Arnold berasal dari Rotterdam. Dia berhasil mencapai puncak Everest ini setelah percobaan kelima kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com