Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Taiwan Serukan 'Dialog Positif' dengan China

Kompas.com - 20/05/2016, 12:47 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com -  Presiden baru Taiwan, Tsai Ing-wen, menyerukan perlunya "dialog yang positif" dengan China dalam pidato pelantiaknnya, Jumat (20/5/2016).

Nada damai yang begitu mencolok dalam pidato Tsai itu tentu saja karena ia ingin mengirim pesan untuk mengakhiri ketegangan dengan Beijing.

"Kedua belah pihak … harus menyingkirkan beban sejarah, dan terlibat dalam dialog yang positif, untuk kepentingan rakyat di kedua belah pihak," kata Tsai.

Hubungan dengan Beijing mendingin sejak Tsai, yang berasal dari Partai Progresif Demokratik,  memenangkan kursi kepresidenan pada pemilu 16 Januari lalu.

Partai pendukung Tsai ini dikenal sebagai partai pro kemerdekaan Taiwan yang ingin lepas dari pengaruh China.

Sementara Beijing mengharapkan presiden yang mengunsung konsep "satu China'', dengan menganggap Taiwan sebagai bagian dari teritorinya.

Kemenangan dan akhirnya pelantikan Tsai menjadi Presiden Taiwan menandakan berakhirnya upaya pemulihan hubungan selama delapan tahun dengan China di bawah presiden sebelumnya,  Ma Ying-jeou.

Tsai mengambil sumpah jabatannya di istana kepresidenan di Taipei, ibu kota Taiwan, setelah partainya menang telak dari Kuomintang pada pemilu 16 Januari lalu.

Dukungan publik atas Ma merosot karena pemilih Taiwan menilai ia terlalu dekat dengan Beijing.

Tsai dan Partai Progresif Demokratik tidak pernah mengakui konsep "satu China". Dalam pidatonya ia tidak menunjukkan tanda-tanda bergeser dari sikap teguhnya itu.

Ia justru menekankan pentingnya komunikasi lintas-selat. "Hubungan lintas-selat telah menjadi bagian integral dari upaya membangun perdamaian regional dan keamanan kolektif," katanya.

"Dalam proses ini, Taiwan akan menjadi 'penjaga setia perdamaian' yang aktif berpartisipasi dan tidak pernah absen," kata Tsai di depan  20.000 tamu undangan.

Banyak warga Taiwan mengikuti upacara pelantikan Tsai itu dengan hanya menyaksikannya pada layar besar di luar gedung.

Setelah mengucapkan sumpah jabatan, Tsai kemudian menerima tanda Republik China, nama resmi Taiwan, dan lambang kepresidenan.

Tsai bersama Ma keluar dari kantor kepresidenan. Keduanya lalu berjabat tangan sambil tersenyum dengan disaksikan staf, publik, dan diwarnai marching band.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com