Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Bunuh Pemimpin Teror Paling Berbahaya di Tunisia

Kompas.com - 19/05/2016, 21:29 WIB

TUNIS, KOMPAS.com - Militer Tunisia telah membunuh seorang jihadis yang digambarkan sebagai "salah satu pemimpin teroris yang paling berbahaya" di negeri itu.

Kementerian Pertahanan Tunisia, Kamis (19/5/2016), melaporkan, militan yang dimaksud adalah Seifeddine Jameli atau lebih dikenal dengan nama Abou al-Qaaqaa.

Jameli adalah pemimpin sayap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah untuk wilayah Tunisia. Cabang ISIS Tunisia itu adalah Jund al-Khilafah atau tentara kekhalifahan.

Menurut pernyataan kementerian pertahanan, Jameli dibunuh pada Rabu (18/5/2016) malam waktu setempat oleh pasukan khusus.

Ia dibunuh di wilayah tengah Gunung Mghilla. Sejumlah senjata disita aparat keamanan selama operasi perburuan terhadap Jameli.

Sejak revolusi 2011, yang menjadi cikal bakal gelombang protes Musim Semi Arab, Tunisia telah terpukul oleh meningkatnya kekerasan militan.

Kekerasan yang dilakukan dalam bentuk penembakan dan pengeboman itu telah menewaskan puluhan polisi, tentara, dan warga sipil, termasuk turis asing.

Tahun lalu, dua serangan mematikan diklaim ISIS, yakni serangan di Museum Bardo Nasional di Tunis, ibu kota Tunisia.

Serangan lain terjadi di sebuah hotel dekat resor Sousse, di pantai Laut Tengah, yang menewaskan total 60 orang. Seorang di antaranya adalah wisatawan asing.

Kelompok ISIS Tunisia juga telah melakukan pemenggalan kepala seorang gembala remaja ketika ia sedang menggembalakan dombanya di Gunung Mghilla, November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com