Rusia Segera Kirim Lagi Rudal Pertahanan Udara S-300 ke Iran

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia akan mengirim beberapa divisi sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran pada akhir tahun ini.

Kantor berita Interfax mengungkapkan hal itu, Kamis  (19/5/2016), mengutip keternagan Vladimir Kozhin, orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kozhin juga mengatakan, sejak awal tahun hingga sejauh ini, Rusia telah mengirim sekitar satu divisi sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran.

Sekalipun dilarang sesuai kesepakatan nuklir tahun lalu, yang melibatkan enam negara besar, termasuk Rusia, Moskwa justu mengirim rudal-rudal tercanggihnya ke Iran.

Bulan lalu, rudal tercanggih dari segmen "permukaan ke udara" S-300 telah dikirim ke Iran. Pengiriman ini bukan yang pertama, melainkan telah dilakukan sebelumnya.

Poin terpentingnya adalah pengiriman itu dilakukan setelah kesepakatan nuklir tahun lalu antara enam negara besar dan Iran.

Salah satu yang terlibat dalam kesepakatan itu adalah Rusia, sekutu dekat Iran.

Sebelumnya, kantor berita Pemerintah Iran, Mehr, merujuk keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hossein Jaber Ansari, mengatakan, Iran sudah siap mengumumkan masuknya rudal-rudal itu.

"Iran telah siap mengumumkan bahwa meskipun waktu pengiriman beberapa kali berubah, kesepakatan siap dilaksanakan," kata Ansari seperti dikutip Mehr.

"Tahap pertama dari kesepakatan telah diimplementasikan, dan proses itu akan berlanjut," tambah Ansari.

Bukan baru sekali ini Rusia mencoba untuk menjual rudal segmen "permukaan ke udara" S-300 kepada Iran.

Usaha awal Rusia pada 2007 dibatalkan karena tekanan dari Israel dan Amerika Serikat karena dua negara itu prihatin dengan ambisi nuklir Iran.

Pada musim semi 2015, Putin mengumumkan untuk mengakhiri suspensi kesepakatan. Ia meneken kesepakatan baru dengan Iran pada November lalu.

Iran akan menerima versi sistem rudal S-300 di bawah kesepakatan terbaru itu, yang bakal dipenuhi pada pertengahan tahun ini.

Sistem rudal "permukaan ke udara" S-300 adalah salah satu yang paling maju di dunia.

Sistem ini memungkinkan rudal ditembakkan pada satu waktu untuk beragam target hingga sejauh 150 km.

Rudal S-300 mulai dibuat pada tahun 1979, selama puncak Perang Dingin. Namun, kemampuan varian ini telah ditingkatkan beberapa kali.