Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarawan Amatir Klaim Temukan Bom Atom Nazi

Kompas.com - 19/05/2016, 12:15 WIB

BERLIN, KOMPAS.com — Seorang pensiunan yang juga sejarawan amatir asal wilayah timur Jerman mengklaim menemukan senjata bom nuklir Nazi di sebuah bungker bawah tanah.

Peter Lohr (70) mengatakan, dia menggunakan perangkat radar yang bisa menembus tanah saat memeriksa kawasan di lembah Jonas, Thuringia.

Di tempat itu, kata Lohr, dia menemukan sebuah tempat semacam goa yang sangat besar di bawah tanah.

Lohr, yang adalah seorang insinyur mesin, mengatakan, bentuk benda itu yang saat diperiksa menggunakan teknologi gambar 3D menyerupai bentuk sebuah senjata nuklir.

"Ada logam tergeletak di tempat itu selama 71 tahun. Pada satu titik logam itu akan hancur dan kita akan menghadapi Chernobyl kedua," kata Lohr kepada harian Bild.

Menjelang akhir Perang Dunia II, para tahanan perang dipaksa untuk menggali 25 terowongan di kawasan pegunungan lembah Jonas.

Namun, pembangunan puluhan terowongan itu dibatalkan sebelum perang berakhir dan tujuan pembangunan itu hingga kini tak terungkap.

Kamp kerja paksa Ohrdruf di lembah Jonas akhirnya direbut pasukan AS pada 4 April 1945 dan merupakan kamp tawanan perang pertama yang dibebaskan pasukan sekutu.

Pemerintah AS memindahkan semua peralatan teknis sebelum meledakkan pintu-pintu masuk ke terowongan dan semua dokumen terkait kamp Ohrdruf disegel dan baru bisa dibuka setelah berusia setidaknya 100 tahun.

Bukan kali ini saja sejarawan amatir mengklaim telah menemukan peninggalan rahasia Nazi.

Pada 2015, dua sejarawan amatir mengklaim mereka telah menemukan kereta api penuh emas Nazi di sebuah terowongan rahasia di Polandia.

Namun, setelah lokasi penemuan itu ditelusuri, para peneliti dan pakar tak pernah menemukan sesuatu di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com