Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uskup Guam Dituduh Lecehkan Seorang Bocah 40 Tahun Lalu

Kompas.com - 18/05/2016, 14:33 WIB

GUAM, KOMPAS.com - Pimpinan gereja Katolik Guam, Uskup Anthony puron, Rabu (18/5/2016), membantah tuduhan telah melecehakan seorang pria 40 tahun lalu.

Dia mengatakan, tuduhan itu adalah sebagai sebuah serangan kejam yang masih terus berlangsung.

"Untuk meluruskan dan menghindari misinterpretasi dari pernyataan saya, maka saya membantah semua tuduhan pelecehan seksual," kata Apuron lewat televisi.

Tuduhan itu dilontarkan Roy Taitague Quintanilla (52) yang mengklaim di mengalami pelecehan seksual 40 tahun lalu saat menjadi putra altar di gereja tempat Apuran bertugas di pulau koloni AS itu.

Quintanilla, berkumpul dengan keluarga dan teman-temannya di luar kantor Keuskupan Guam di ibu kota Hagatna. Dia membacakan surat yang ditujukan Apuron yang isinya mengklaim  bahwa pelecehan terjadi sepulang dari bioskop bersama putra-putra altar yang lain.

"Saya adalah putra altar terakhir yang berada di dalam minibus. Saya kira Anda akan mengantarkan saya pulang seperti anak-anak lain tetapi Anda meminta saya untuk tidur di kediaman Anda," kata Quintanilla membacakan suratnya.

Pria itu mengataan, kemudian dia diminta tidur di kamar yang sama dengan Apuron. Di tempat itulah dia dilecehkan dan sejak saat itu Quintanilla "tak pernah berhenti" menangis

Sebelum membacakan suratnya, Quintanilla meminta massa yang hadir bersamanya bahwa dia menginginkan sebuah permintaan maaf terbuka dan mendesak agar Apuron mengundurkan diri.

Sementara itu, Apuron menggambarkan tuduhan itu sebagai sebuah "tudingan palsu" sebagai bagian dari sebuah serangan terhadap dirinya dan gereja.

"Saya dengan rendah hati meminta Anda berdoa dan mendorong semua orang beriman untuk mendoakan saya dan mereka yang berada di belakang upaya untuk merusak gereja Katolik," ujar Apuron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com