Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah OKI Larang 11 LSM LGBT Ikuti Pertemuan di PBB Menuai Kecaman

Kompas.com - 18/05/2016, 09:06 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebanyak 51 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melarang 11 LSM pegiat hak-hak LGBT menghadiri pertemuan tingkat tinggi PBB untuk membahas AIDS bulan depan.

Keputusan puluhan negara OKI ini memicu protes keras dari Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.

Sebelumnya, atas nama OKI, pemerintah Mesir mengirimkan surat kepada ketua sidang umum PBB yang beranggotakan 193 negara terkait keberatan mereka terhadap keikutsertaan ke-11 organisasi tersebut.

Dalam surat yang juga diperoleh kantor berita Reuters itu, pemerintah Mesir atau OKI tak menjelaskan dengan rinci alasan pelarangan terhadap ke-11 organisasi tersebut.

Duta besar AS untuk PBB, Samantha Power kemudian menyurati Presiden Sidang Umum PBB Mogens Lykketoft dan mengatakan alasan pelarangan itu kemungkinan akibat keterlibatan ke-11 organisasi tersebut dalam memperjuangkan hak-hak kelompok LGBT.

"Mengingat kaum transjender memiliki kemungkinan 49 kali lebih besar terjangkit HIV, maka dilarangnya 11 LSM itu dalam pertemuan PBB tersebut hanya akan mengganggu upaya global dalam memerangi HIV/AIDS," ujar Power.

Sejumlah pejabat PBB mengatakan Uni Eropa dan Kanada juga menyurati Lykketoft dan memprotes langkah yang diambil OKI, organisasi yang sebagian anggotanya adalah Arab Saudi, Iran, Indonesia, Sudan dan Uganda.

Isu hak-hak LGBT dan partisipasi dalam berbagai ajang terkait masalah ini di PBB sudah lama menjadi masalah tersendiri.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah berupaya memperjuangkan kesetaraan bagi kelompok LGBT namun mendapat tentagan dari negara-negara Afrika, Muslim serta Rusia dan China.

Pada 2014, Ban Ki-moon mengaatakan, PBB akan mengakui semua penikahan sesama jenis kelamin di antara staf organisasi dunia itu dan mereka tetap mendapatkan tunjangan sesuai aturan yang berlaku.

Namun, Rusia dengan dukungan 43 negara termasuk Arab Saudi, China, Iran, India, Mesir, Pakistan dan Suriah, mencoba menggagalkan langkah Ban Ki-moon ini tahun lalu, tetapi gagal.

Pada Februari lalu, 54 negara Afrika anggota OKI dan 25 negara anggota Kelompok Sahabat Keluarga yang dipimpin Belarus, Mesir dan Qatar memprotes enam keputusan PBB yang mempromosikan kesetaraan bagi LGBT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com