Puing dari Mauritius dan Afsel "Hampir Pasti" Bagian Malaysia Airlines MH370

MELBOURNE, KOMPAS.com — Pemerintah Australia mengumumkan, dua puing dari Afrika Selatan dan Mauritius telah dikonfirmasi sebagai bagian dari pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang.

Seperti dilaporkan The Guardian, Kamis (12/5/2016), ada lima potongan bagian pesawat yang diterima dari Afrika Selatan dan Mauritius.

Dua di antara kepingan pesawat yang ditemukan semuanya telah dikonfirmasi "hampir pasti" sebagai bagian dari pesawat MH370 milik Malaysia Airlines.

Pesawat yang mengangkut 239 orang itu hilang secara misterius Maret dua tahun lalu setelah Maret 2014, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.

Kementerian Transportasi Australia menyatakan, dua puing yang ditemukan di Afrika Selatan dan Pulau Rodrigues, Mauritius, hampir dipastikan berasal dari pesawat MH370 itu.

Biro Keselamatan Transportasi Australia (ASB) juga mengatakan, sepotong penutup mesin Rolls-Royce, yang ditemukan di Afrika Selatan awal tahun ini, hampir pasti dari Boeing 777 itu.

Bagian kedua ditemukan pada 30 Maret di Mauritius, delapan hari setelah penutup mesin itu ditemukan, juga hampir pasti merupakan bagian panel dari kabin utama MH370 ini.

Para ahli mengatakan, insiden pesawat hilang itu terjadi karena seseorang dengan sengaja mematikan transponder pesawat.

Setelah itu, pesawat dialihkan dari rutenya semula hingga akhirnya jatuh di Samudera Hindia.

Menurut  ATSB, pola, warna, dan tekstur dari laminasi panel internal potongan pesawat itu hanya ada pada Boeing 777 dan Boeing 747 milik Malaysia Airlines.

"Tidak ada catatan tentang laminasi pesawat Boeing 777 dari pengguna di negara lain," kata laporan itu.

Hingga sejauh ini, setidaknya sudah lima keping puing dari yang diduga pesawat MH370 itu, yang ditemukan di berbagai tempat di Samudera Hindia sejak musibah terjadi 8 Maret 2014.

Pada Maret lalu, tim investigator telah mengonfirmasi dua potong lainnya yang ditemukan di pantai Mozambik, yang juga dikatakan hampir pasti milik pesawat MH370.

Tahun lalu, sebuah bagian dari sayap pesawat juga ditemukan terdampar di pantai Pulau Reunion, Perancis.

Pesawat MH370 itu diduga mengalami kecelakaan di wilayah terpencil di bagian selatan Samudera Hindia, tetapi tidak ada bukti bagian pesawat yang ditemukan di area itu.

Lebih dari 105.000 km persegi hamparan Samudera Hindia yang telah dijelajahi untuk mencari keberadaan pesawat itu.

Pemerintah Malaysia, Australia, dan China masih tetap berusaha untuk memperluas pencarian hingga jangkauan 120,000 km persegi. Konfirmasi terbaru diharapkan perlahan-lahan bisa menguak keberadaan pesawat itu.