Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Redam Ekstremisme, Aljazair Bangun Masjid Terbesar Ke-3 di Dunia

Kompas.com - 06/05/2016, 10:49 WIB

ALGIERS, KOMPAS.com - Pemerintah Aljazair sedang membangun masjid raksasa yang akan menjadi masjid ketiga terbesar di dunia setelah masjid di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.

Para pejabat negeri itu mengklaim, pembangunan masjid besar ini adalah cara untuk melawan radikalisme Islam dan penghormatan bagi Presiden Abdelaziz Bouteflika.

Masjid yang dinamai Djamaa El Djazair itu dibangun di kawasan teluk Algiers yang indah sebagai bagian sebuah kompleks yang termasuk perpustakaan sejuta buku, madrasah, serta museum sejarah dan seni Islam.

Masjid ini juga akan dilengkapi sebuah menara setinggi 265 meter, tertinggi di dunia, serta ruang shalat seluas 20.000 meter persegi yang mampu menampung 120.000 orang umat.

Kompleks ini dibangun di antara sebuah lokasi yang direncanakan sebagai daerah tujuan wisata dan kawasan permukiman kelas pekerja yang dulu dikenal sebagai basis kelompok Islam radikal.

"Beberapa kalangan menuduh kami membangun kuil bagi ekstremisme," kata Ahmed Madani, penasihat kementerian perumahan yang bertanggung jawab atas pembangunan masjid ini.

"Namun sebaliknya, masjid ini akan menjadi tamparan keras bagi kelompok militan. Mereka yang paling menentang proyek ini," tambah Madani.

Masjid yang dijadwalkan selesai dibangun pada 2017 itu akan menjadi lambang Islam moderat di Aljazair.

"Masjid ini juga akan menjadi tameng dari segala bentuk ekstremisme," lanjut Madani, yang berharap keberadaan masjid ini bisa menghindarkan umat Muslim dari masjid yang dikelola kelompok militan.

Sejak 1962

Menurut Madani, pemerintah Aljazair sebenarnya sudah memiliki rencana pembangunan masjid besar ini sejak 1962, saat mendapatkan kemerdekaan dari Perancis.

"Mimpi yang sudah dimulai sejak dulu kini mulai menjadi kenyataan, setelah terpilihnya Bouteflika, seorang yang dikenal akan kecintaannya terhadap budaya dan kesenian Islam," tambah Madani.

Presiden berusia 79 tahun itu sudah berkuasa sejak 1999. Dia sangat dihormati karena perannya mengakhiri perang saudara di Aljazair.

Namun, lawan-lawan politik Bouteflika dan para aktivis HAM menuduh sang presiden sedang berupaya melanggengkan kekuasaannya.

"Masjid ini tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Masjid ini juga akan menjadi tempat di mana jalinan iman dan kebudayaan akan diperkuat berkat adanya perpustakaan ultra-moderen dan sekolah Al-Quran yang akan menampung 300 siswa," ujar Madani.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com