Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenya Gagalkan Rencana ISIS Serang Turis Gunakan Virus Antraks

Kompas.com - 05/05/2016, 20:57 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Kepolisian Kenya mengatakan, sukses menggagalkan rencana teror virus antraks dalam skala besar yang ditujukan untuk para wisatawan.

Kepolisian mengatakan, rencana ini disusun kelompok militan setempat yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Unit anti-teror Kenya menangkap tiga orang tersangka yang terkait aksi teror yang direncanakan digelar pada 29 April lalu.

Pemerintah Kenya bahkan membandingkan rencana teror ini dengan insiden pendudukan pusat perbelanjaan Westgate pada 2013 yang  mengakibatkan 67 orang tewas.

Tersangka utama dalam kasus ini adalah Mohammed Abdi Ali, seorang pekerja magang di RS Wote di distrik Makueni. Dua rekan Mohammed juga ditangkap terkait rencana tersebut.

Di antara para kaki tangan Mohammed terdapat istrinya sendiri, Nuseiba Mohammed Haji, mahasiswi kedokteran di Universitas Internasional Kampala di Uganda.

Seorang tersangka lainnnya adalah Fatuma Mohammed Hanshi. Dua tersangka lainnya adalah Ahmed Hish dan Farah Dagane, pekerja medis di kota Kitale, kini buron.

Kepala kepolisian Kenya, Joseph Boinnet mengatakan, sel teroris yang dipimpin Mohammed Abdi Ali ini juga melakukan perekrutan mahasiswa untuk diajak ke Libya dan Suriah.

"Jaringan Teror Abdi Ali di Kenya menyebar hingga ke kawasan pesisir, wilayah utara dan barat hingga ke beberapa negara seperti Somalia, Libya dan Suriah," kata Boinnet.

"Di dalam jaringannya juga terdapat para ahli medis yang berencana melepaskan serangan senjata biologis di Kenya menggunakan virus antraks," tambah Boinnet.

Sehingga, lanjut Boinnet, penangkapan Mohammed Abdi Ali dan kaki tangannya merupakan sebuah terobosan besar dalam perang melawan terorisme di Kenya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com