Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Mesir Sebut "Tom and Jerry" Pemicu Kekerasan dan Radikalisme

Kompas.com - 05/05/2016, 16:10 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Siapa penyebab kekerasan dan radikalisme di Timur Tengah? Sebuah pertanyaan yang bisa menghasilkan sederet jawaban dan perdebatan panjang.

Namun, seorang pejabat senior Mesir memiliki jawaban sederhana untuk pertanyaan ini. Penyebabnya adalah film kartun Tom and Jerry.

Kepala Dinas Informasi Mesir (SIS) Salah Abdel Sadeq di hadapan ratusan orang di Universitas Kairo menyampaikan teorinya itu.

"Kartun Tom and Jerry dan video games adalah salah satu penyebab menyebarnya kekerasan dan radikalisme di dunia Arab," ujar Salah seperti dikutip media setempat.

"Bahkan, saat kekerasan digambarkan sebagai sebuah hal yang lucu dan komikal, nilai-nilai kekerasan yang dianggap normal merasuki benak anak-anak," kata Salah.

"Anak-anak bisa menghabiskan waktu berjam-jam bermain video games. Dia bisa membunuh dan membantai. Jika mengalami tekanan sosial yang mendorongnya berbuat kekerasan, dia akan melakukannya dengan sangat mudah," kata dia.

Keluhan Salah terhadap film kartun yang sudah tayang sejak 1940 itu bukan hal baru. Tom, si kucing, kerap diperlihatkan menggunakan kapak, palu, api, petasan, bahan peledak, dan racun untuk menghalau musuh bebuyutannya, Jerry.

Meski demikian, komentar Salah itu malah menjadi bahan olok-olok para netizen di media sosial.

"Bagus, jadi Tom dan Jerry adalah para teroris, keponakan saya suka menonton film itu dan jika kita harus memanggil polisi untuk menghentikan film itu," ujar seorang netizen.

Pernyataan Salah Abdel Sadeq itu muncul pada saat Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi memperketat kebebasan berekspresi di negeri itu.

Pada Rabu (4/5/2016), kepolisian Mesir mengepung sejumlah kantor organisasi jurnalis dan membatasi akses ke gedung tersebut menyusul penggerebekan dan penangkapan dua jurnalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com