Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simaklah Pengakuan Mantan Militan Ini, ISIS adalah ‘Jalan Menuju Neraka’

Kompas.com - 04/05/2016, 20:32 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Dari seorang tukang pos lalu menjadi militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) membuat perjalanan Harry Sarfo lebih memahami realitas sebenarnya.

Setelah bergabung dengan ISIS dan kini mendekam di sebuah penjara di Jerman, Sarfo ingin memperingatkan kaum muda lainnya agar jangan mudah terbuai ajaran Islam versi ISIS.

Sarfo menyebut ISIS dengan nama Arab, yakni Daesh. Sekarang ia mengaku telah memahami realitas sebenarnya di balik propaganda agama dari organisasi teroris yang berbasis di Raqqa, Suriah itu.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis The Independent, Selasa (3/5/2016),  melalui kuasa hukumnya, pria kelahiran Jerman itu menekankan bahwa ISIS tersesat.

“Ini bukan jalan menuju firdaus (surga); ini adalah jalan menuju neraka,” katanya tentang ISIS yang dikenalnya sejak ia bergabung menjadi militan kelompok itu pada April 2015.

Mantan tukang pos ini dipengaruhi video-video yang menampilkan penerimaan anggota baru ISIS untuk membantu rakyat Suriah akibat kekerasan senjata rezim Presiden Bashar al-Assad.

Namun, setelah ia beralih dari menenteng kantung surat pos dan menggengam senjata, situasi nyata segera menjadi terang-benderang. Tidak seperti yang dibayangkan.

“Ketika mereka berbicara dalam video mereka memengang senjata, rasanya seperti mereka sedang memanggil Anda. Kenyataannya bohong belakang,” katanya.

“Setelah itu, Anda akan menyadarinya,  tetapi sangat terlambat untuk kembali. Mereka tahu Anda tidak bisa pergi,” ulasnya.

Sarfo dilatih sebagai pejuang untuk pasukan khusus ISIS. Bahkan ia pernah muncul dalam sebuah video propaganda sebelum memutuskan ia tidak mau menjadi bagian organisasi laknat itu.

Apa yang ia saksikan adalah kekerasan yang jauh dari kemanusiaan. Militan merajam, melakukan pemenggalan, dan kekerasan lainnya terhadap warga sipil tidak bersalah.

“Saya sampai pada kesimpulan bahwa ini bukan jalan ke surga, itu adalah jalan menuju neraka,” kata Sarfo.

“Saya tahu bahwa jika saya meninggal di sana, saya tidak akan pernah bisa mendekati gerbang surga. Alih-alih membebaskan rakyat Suriah dan menolong mereka, ISIS malahan membangun rezim (kejahatan) yang lain,” katanya.

Ia mengirim pesan kepada kaum Muslimin agar mempertimbangkan rencana untuk bergabung dengan “gerombolan penjahat” ISIS itu.

Beberapa bulan setelah bergabung dengan ISIS, ia berpikir untuk melarikan diri dari pusat kekhalifahan di Raqqa.

Ia mencari jalan selamat menuju ke Jerman hingga akhirnya ditangkap pada Juli lalu. Ia kini sedang menunggu pengadilan atas sangkaan teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com