Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timo Soini, Isu Rasial, dan Dilema di Bawah Partai Finlandia Sejati

Kompas.com - 04/05/2016, 19:49 WIB

HELSINKI, KOMPAS.com - Masih di Helsinki, Finlandia, pada hari Selasa (3/5/2016) saya dan teman-teman saya mendapat undangan oleh Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini, untuk menghadiri perjamuan yang diadakan olehnya di Kiasma Museum of Contemporary Arts, Helsinki.

Setelah selesai merampungkan semua tugas di Youth News Room World Press Freedom Day 2016, saya merapikan meja kerja, kembali ke hotel terlebih dahulu untuk mengenakan batik.

Ketika sudah setengah perjalanan jalan kaki, baru menyadari undangan saya tertinggal sehingga harus balik lagi, dan akhirnya menuju lokasi menggunakan trem.

Sesampainya di sana, lobi utama dengan arsitektur unik sudah penuh sesak oleh orang-orang dari berbagai negara.

Ketika sedang asyik bercengkerama dengan orang-orang, dari sebuah balkon munculah pembawa acara yang berkata “Kepada Menteri Luar Negeri, waktu dan tempat kami persilakan.”

Kemudian di situlah muncul figur berbadan besar, mengenakan jas gombrong berwarna abu-abu. Dia tidak lain adalah Timo Soini, yang memberikan pidato sambutan terhadap paru tamu jamuannya.

“Semoga kalian menikmati kunjungan Anda ke sini (Finlandia), dan cuaca hari ini yang bagus adalah hadiah dari…saya,” candanya menutup pidato, membuat semua orang yang hadir tertawa dan bertepuk tangan.

Tidak lama setelah itu, saya pergi menyantap hidangan yang disediakan bersama seorang kolega dari Finlandia yang juga berdarah Amerika Serikat.

Sambil menikmati prasmanan salad, ravioli, dan filet salmon, kami berbincang tentang tuan rumah dari acara tersebut.

“Senang ya tadi denger pidatonya. Selalu senang kalo lihat ada politisi yang lucu,” ucap saya.

“Iya betul, tapi banyak orang yang sangat ingin menonjoknya di muka jika dalam suatu kesempatan bertatap mata dengannya,” jawabnya sambil memberikan senyum serta alisnya naik.

Tanggapan dari dia akhirnya menjadi awal mula dari sebuah percakapan yang panjang mengenai Timo Soini.

Tanpa ditanya mengapa, dia segera melanjutkan pembicaraannya. “Dia adalah salah satu orang yang memulai dan berpartisipasi dalam koalisi sayap kanan yang ekstrim,” kata Soini.

Beberapa hari yang lalu, saya menulis artikel berjudul “Apa Tuntutan Hari Buruh di Negara Maju Finlandia?”, dan ternyata Timo adalah salah satu orang di balik isu yang disinggung dalam artikel tersebut.

Baca juga: Apa Tuntutan Hari Buruh di Negara Maju Finlandia?

Timo adalah seorang yang sangat ‘eruoskeptis’ dan politisi yang sukses di Eropa. Puncak dari kesuksesannya tersebut dia dapatkan saat pemilihan parlemen 2011.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com