Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Politisi Muslim Ini Memimpin London Semakin Besar

Kompas.com - 04/05/2016, 17:07 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Sadiq Khan memimpin dalam jajak pendapat terakhir sebelum pemilihan wali kota London digelar, Kamis (5/5/2016).

Hasil ini membuat Khan berpeluang besar menjadi wali kota Muslim pertama di salah satu kota utama Eropa tersebut.

Berdasarkan hasil dua jajak pendapat terakhir yang digelar Rabu (4/5/2016), menunjukkan putra seorang sopir bus itu unggul 14 poin dari Zac Goldsmith, pesaing Khan dari partai konservatif pimpinan PM David Cameron.

Sebenarnya ada 10 kandidat untuk menggantikan  Boris Johnson sebagai wali kota, sebuah jabatan yang bertanggung jawab atas masalah transportasi, perumahan, dan pembangunan ekonomi ibu kota London itu.

Namun, sejauh ini hanya Sadiq Khan dan Zac Goldsmith yang paling berpeluang untuk menjadi orang nomor satu di ibu kota Inggris itu.

Sebuah jajak pendapat yang digelar harian The Evening Standard menghasilkan 35 persen suara untuk Khan dan 26 persen untuk Goldsmith.

Bahkan dalam jajak pendapat kedua, keunggulan Khan atas Glodsmith semakin besar yaitu 57 persen melawan 43 persen.

Jajak pendapat kedua yang dilakukan ComRes untuk radio LBC dan stasiun televisi ITV menempatkan Khan dengan 45 persen pemilih dan Goldsmith 36 persen suara.

Di jajak pendapat kedua, Khan malah unggul hingga 56 persen meninggalkan Goldsmith dengan 44 persen suara.

Sadiq Khan (45), adalah putra seorang imigran Pakistan yang bekerja sebagai sopir bus. Khan tumbuh besar di lingkungan kelas menengah dan pernah bekerja sebagai pengacara kasus HAM sebelum menjadi menteri di pemerintahan.

Sementara Zac Goldsmith (41), seorang aktivis lingkungan dan anggota parlemen dari Partai Konservatif. Dia adalah putra taipan keuangan James Goldsmith.

Selama masa kampanye kedua kandidat kuat ini saling memberikan serangan dengan berbagai macam isu-isu negatif.

Berulang kali Khan dituduh mendukung kelompok ekstremis Islam, yang dibantah tim kampanyenya dan dinilai sebagai sebuah serangan politik murahan.

Dalam sebuah video yang muncul di dunia maya menampilkan wawancara Khan pada 2009 yang menyebut pemerintah harus berusaha merangkul komunitas Muslim bukan hanya fokus kepada "Paman Tom" saja.

Istilah "Paman Tom" biasa digunakan di Inggris untuk menyebut warga kulit hitam yang patuh kepada warga kulit putih.

Juru bicara Khan mengatakan, pemilihan istilah itu merupakan kesalahan dan sang calon wali kota menyatakan menyesal telah menggunakan istilah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com