Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dipenjara, Khadija Mendapat Penghargaan Kebebasan Pers Dunia

Kompas.com - 03/05/2016, 22:29 WIB

HELSINKI, KOMPAS.com – Khadija Ismayilova akan diwakili oleh ibunya, Elmira Ismayilova, pada saat penerimaan Guilermo Cano World Press Freedom Prize nanti, di Finlandia Hall, Helsinki, Finlandia, Selasa (3/15/2016) waktu setempat.

Hal tersebut dikonfirmasi dari daftar tamu undangan UNESCO yang hanya mencantumkan nama ibu Khadija serta saudaranya, Sabina Rahimova.

Wartawan radio itu berhalangan hadir karena sedang menjalani masa tahanannya selama tujuh setengah tahun di Azerbaijan. Pada tahun 2015, dia dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan, penghindaran serta penggelapan pajak, dan aktivitas bisnis illegal.

World Press Freedom Day dan UNESCO sendiri melakukan kampanye dengan mengunggah foto yang memakai tagar #FreeKhadijah beserta foto orang memegang karton bertulisan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk menyuarakan pembebasan Khadija dari penjara.

Khadija adalah seorang jurnalis lepas dan kontributor dari “Radio Free Europe”. Dia dipenjara atas tuduhan-tuduhan yang banyak orang kira sebagai tuduhan palsu akibat sering melakukan penyelidikan terhadap keluarga kepresidenan Azerbaijan yang korup.

Nama Khadija terpilih untuk menerima Penghargaan Guillermo Cano setelah sebuah badan juri independen, yang merupakan gabungan media internasional profesional, merekomendasikan namanya ke panitia penghargaan tersebut.

Hal ini dikarenakan kontribusinya terhadap kebebasan pers. Khadija banyak melakukan pemberitaan mengenai korupsi dari keluarga kepresidenan Azerbaijan.

Dengan menerima penghargaan Guillermo Cano, Khadija yang diwakilkan ibu dan saudaranya akan menerima penghargaan berupa uang sebesar 25.000 dollar AS, atau setara dengan Rp 350 juta. Penghargaan tersebut didanai oleh Cano Foundation dari Kolombia dan Helsingin Sanomat Foundation dari Finlandia.

Penghargaan Guillermo Cano, atau lengkapnya Guillermo Cano World Press Freedom Prize, merupakan inisiatif Badan Eksekutif UNESCO pada tahun 1997. 

Penghargaan ini diberikan kepada seseorang, organisasi, atau institusi, yang melakukan kontribusi luar biasa terhadap kebebasan pers di bagian dunia manapun, apalagi jika sampai dihadapkan pada kondisi-kondisi yang membahayakan mereka.

Nama penghargaan ini dinamakan untuk mengenang Guillermo Cano Isaza, seorang jurnalis Kolombia yang dibunuh. Dia dibunuh di depan kantor berita tempat dia berkerja, yaitu El Espectador, di Bogota pada 1986.

(Narendra Hutomo, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com