BEIJING, KOMPAS.com - Nilai perusahaan internet China, Baidu, anjlok lima miliar dollar AS atau sekitar Rp 66,2 triliun setelah meninggalnya seorang pria karena kanker.
Harga saham Baidu turun 9 persen di Bursa New York, AS, setelah pemerintah China mengumumkan akan melakukan penyelidikan atas kasus pria yang meninggal karena kanker itu.
Pasien penderita kanker jenis langka itu, Wei Zexi yang berusia 21 tahun, meninggal bulan lalu setelah mendapat pengobatan yang dia pilih dari iklan di situs mesin pencari internet Baidu.
Iklan tentang kesehatan merupakan sumber penghasilan besar bagi Baidu, yang dituduh oleh sejumlah kalangan lebih mengutamakan keuntungan dari kepentingan umum.
Wei Zexi menghabiskan lebih 200.000 yuan atau sekitar Rp 408 juta untuk pengobatan tersebut. Namun, ia gagal, seperti diungkapkannya pada Bulan Februari dalam sebuah forum tanya jawab internet.
Zexi lalu meminjam uang untuk bisa membayar pengobatan tersebut.
Baidu sudah mengatakan telah melakukan perbedaan antara masukan ‘yang membayar’ dengan ‘yang tidak membayar’ dalam daftar hasil pencariannya.
Bagaimanapun pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan atas Baidu. Manajemen Baidu pun menyatakan siap bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.