Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Protes Malaysia atas Pengiriman Warganya ke China

Kompas.com - 02/05/2016, 22:10 WIB

TAIPE, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan menyatakan protes keras setelah pihak berwenang Malaysia mendeportasi 32 warga Taiwan ke China atas dugaan melakukan penipuan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) sebagaimana dilaporkan Kantor Berita CNA, Senin (2/5/2016), menyatakan, kebijakan tersebut dapat merusak hubungan antara Taiwan dan Malaysia.

Oleh sebab itu, Taiwan mengajukan protes resmi kepada pemerintah Malaysia.

Peristiwa itu terjadi setelah deportasi 45 warga Taiwan yang diduga melakukan penipuan dari Kenya ke China awal bulan lalu.

Sebanyak 32 orang dibawa ke China, Sabtu lalu, bersama 65 lainnya berkewarganegaraan China, demikian laporan media China.

Pesawat yang mengangkut para tersangka mendarat di Guangzhou sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan Kementerian Keamanan Publik China telah memberitahu Taiwan mengenai situasi tersebut dan meminta Taiwan agar mengirimkan para pejabatnya ke China untuk melakukan penyelidikan bersama atas kasus tersebut, demikian laporan media di China.

Sebanyak 32 orang tersebut di antara sekelompok yang beranggotakan 52 warga Taiwan yang ditangkap di Malaysia pada 25 Maret 2016 atas kasus penipuan dengan menggunakan media telekomunikasi terhadap warga di China.

Sebanyak 20 orang lainnya dibawa kembali ke Taiwan pada 15 April 2016.

Menurut MOFA, China bersikeras bahwa sebanyak 32 orang Taiwan sisanya dikirim ke China dengan alasan ke-20 orang tersangka yang dipulangkan ke Taiwan telah dibebaskan dan semua korban penipuan tersebut merupakan warga negara China.

Meskipun ada upaya komunikasi kantor perwakilan Taiwan di Malaysia dengan pihak berwenang Malaysia, mereka tetap memutuskan penyerahan 32 warga Taiwan ke China atas dasar adanya tekanan dari Beijing, kata pihak Kemenlu Taiwan.

Juru bicara kantor Kepresidenan Taiwan Charles Chen menyatakan bahwa pemerintah memprotes keras dan sangat menyayangkan perkembangan kasus tersebut.

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou meminta Dewan Urusan China Daratan (MAC) dan Kementerian Kehakiman (MOJ) agar menjalin komunikasi secara intensif dengan China dan mengirimkan seorang delegasi ke Beijing sesegera mungkin untuk bernegosiasi dengan pihak berwenang China, kata Chen.

Menurut juru bicara Kabinet Sun Lih-chyun, Perdana Menteri Taiwan Simon Chang telah bertemu dengan MAC, MOJ, MOFA, dan Kementerian Dalam Negeri untuk membahas langlah-langkah mengatasi persoalan tersebut dan sangat menyayangkan pengiriman warga Taiwan ke China, meskipun ada upaya dari pihak terkait.

Sun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memaafkan berbagai tindak kejahatan, termasuk yang dilakukan warganya sendiri.

Dari 20 tersangka yang dipulangkan dari Malaysia ke Taiwan pada 15 April 2016, sebanyak 18 orang sudah ditahan dan dua lainnya dilarang meninggalkan Taiwan setelah kejaksaan setempat memperoleh bukti terkait dari pihak berwenang di Malaysia, ujarnya.

Pihak MOJ segera menghubungi pihak Kementerian Keamanan Publik China setelah mempelajari sikap Malaysia yang berencana mengirimkan 32 warga Taiwan ke China, Jumat lalu.

MOJ mengatakan bahwa selama negosiasi terakhir mereka di Beijing pada 21 April 2016, kedua belah pihak mencapai beberapa kesepakatan, termasuk bersama-sama menyelidiki kasus penipuan telekomunikasi yang terjadi di Kenya dan Malaysia.

MOJ juga menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih membicarakan dengan China mengenai kemungkinan mengirimkan delegasi kedua ke Beijing untuk menegosiasikan kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA/CNA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com