Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Temukan 6 Kaleng Bir Berusia 60 Tahun dari Dasar Sungai

Kompas.com - 02/05/2016, 07:30 WIB

FREMONT, KOMPAS.com - Tiga orang nelayan menjaring benda yang mengejutkan ketika mereka sedang mencari ikan di sebuah sungai di Wisconsin, Amerika Serikat.

Tiga nelayan itu mendapat enam kaleng bir Budweiser yang diyakini telah berusia sekitar 60 tahun. 

Adam Graves dan Christian Burzynski mereka mencari ikan pada akhir pekan lalu, di Sungai Wolf di Fremont, ketika kawan mereka Andy mengerek naik enam kaleng kosong Budweiser yang terjalin jadi satu.

"Kaleng-keleng itu memang sudah kosong, saya juga tak tahu seberapa baik rasanya kalau pun masih ada isinya," kata Burzynski sambil tertawa.

"Mungkin bir-bir itu masih akan sangat dingin, saya rasa," kata dia lagi ketika diwawancarai saluran televisi WDJT, seperti dikutip laman UPI.com

Lelaki itu mengatakan, kaleng yang ditemukan tersebut berisi pasir dari dasar sungai, dan sekelilingnya sudah ditumbuhi semacam kerang.

Mereka mengatakan, foto-foto temuan kaleng itu dikirimkan kepada Budweiser brewer Anheuser-Busch. Kemudian muncul estimasi bahwa kaleng-kaleng itu telah berumur sekitar 60 tahun.

"Kami tentu sangat terkejut. Tidak mungkin setiap hari kami bisa menjala barang semacam ini. Ini sungguh menjadi cerita yang bisa kami bagikan untuk keluarga dan para teman," ungkap dia.

Sejumlah kerabat menyebut, menemukan kaleng bir di kawasan Wisconsin tentu bukan merupakan hal yang aneh. Tapi, menemukan Budweiser bukan merek yang lazim di sana.

"Itu dari Milwaukee, biasanya merek Miller yang banyak di sini," kata Graves. 

"Tapi saya rasa, merek apa pun selama Anda bisa mendapat yang dingin, pasti akan Anda minum," ucap dia sambil bergurau.

Graves mengaku sedang mempertimbangkan untuk menyumbangkan temuannya ini untuk  Anheuser-Busch agar bisa dipajang di museum atau tempat sejenis. 

Sebelumnya, sebuah kelompok penyelam yang menyelidiki tenggelamnya sebuah kapal berusia 200 tahun di Laut Baltic pada 2010 menemukan sejumlah botol bir utuh. Bir-bir itu kemudian dipercaya menjadi bir tertua di dunia yang masih dapat diminum. 

Para ahli mengatakan, temperatur yang dingin dan kurangnya sinar matahari di dasar laut membuat minuman itu utuh. Sementara tekanan dari dalam botol mencegah rembesan air laut melalui tutup gabus di lubang botol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com