Larangan Pentas Band Lebanon dengan Penyanyi Gay-nya, Dicabut

KOMPAS.com - Yordania mencabut larangan terhadap rencana konser dari sebuah band asal Lebanon, yang memiliki penyanyi gay, dan karyanya dianggap kerap mengangkat hal tabu bagi dunia Arab.

Seperti dikutip dari BBC Indonesia, disebutkan, kelompok band dengan nama Mashrou' Leila itu mendapat pemberitahuan awal pekan ini, bahwa mereka tidak bisa tampil di Amman, Yordania, pada Jumat malam.

Lagu-lagi mereka dianggap bertentangan dengan keyakinan agama. Namun pada Kamis (28/4/2016), Gubernur Amman mengatakan, pihak berwenang sudah tidak lagi keberatan.

Terkejut
Mashrou' Leila menyambut keputusan itu. Namun mereka menyesalkan pencabutan larangan konser yang terlambat. Sehingga mereka tetap tak mungkin melangsungkan konser itu.

Sebelumnya, larangan itu memicu kecaman dari warga Yordania, sebagai salah satu negara yang paling liberal di kawasan Arab.

Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook mereka, lima anggota Mashrou' Leila mengucapkan terima kasih kepada seniman, musikus, intelektual, dan aktivis masyarakat sipil dari Yordania, dan berbagai tempat lain yang telah "berdiri bersama mereka".

Mereka mengaku terkejut ketika para pejabat kementerian dalam negeri dan tokoh agama di Yordania menyatakan musik mereka bertentangan dengan Islam, Kristen, dan nilai-nilai masyarakat Yordania.

"Itu merupakan kritik budaya yang dangkal, gampangan, sepotong-sepotong," tambah mereka.

"Kecaman itu didasarkan pada analisis gampangan terhadap lagu-lagu kami, merampas kebebasan penulis untuk menggunakan metafora, dan menyimpulkan bahwa penulis atau lagunya bagaikan iblis."

Para anggota band itu pun lalu mengucapkan selamat kepada Gubernur Amman, Khalid Abu Zeid yang memberi surat persetujuan konser. Namun mereka menyesalkan keterlambatan dari surat itu, hingga tak mungkin lagi menyelenggarakan konser tersebut.