Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Jahit Pemeluk Hindu di Banglades, Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 01/05/2016, 08:10 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Setidaknya dua orang penyerang membacok hingga tewas seorang  tukang jahit beragama Hindu di kota Tangail, wilayah tengah Banglades, Sabtu (30/4/2016).

Polisi mengatakan, Nikhil Chandra Joarder (50), kemungkinan besar dibunuh karena beberapa tahun lalu pernah ditahan karena dituduh menghina Nabi Muhammad.

"Para penyerang datang mengendarai sepeda motor dan menyerang korban saat dia tengah duduk-duduk di tepi jalan. Mereka membacok dia di kepala, leher dan tangan," kata wakil kepala kepolisian Tangail, Aslam Khan.

Aslam menambahkan, kepolisian masih menyelidiki apakah pembunuhan ini terkait dengan kelompok radikal yang melaukan pembunuhan terhadap warga minoritas atau hanya bagian dari sebuah perselisihan keluarga.

Aslam menambahkan, warga setempat pernah mengadukan Joarder kepada polisi pada 2012 terkait komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Atas pengaduan itu, polisi menahan Joarder dan mendakwanya melakukan penistaan agama dan tukang jahit itu mendekam di penjara selama tiga pekan.

"Namun, proses pengadilan tidak berlangsung hingga pelapor menarik berkas pengaduannya," kata Abdul Jalil, kepala kepolisian sub distrik Gopalpur.

Petugas polisi lainnya mengatakan, perselisihan itu nampaknya berakhir dengan damai. Dia menambahkan, keluarga Joarder juga pernah mendapat ancaman dari kerabatnya sendiri.

Pembunuhan Joarder ini terjadi kurang dari sepekan setelah sekelompok penyerang yang diduga adalah anggota kelompok radikal membacok dua aktivis gay di ibu kota Dhaka dan menewaskan salah satu aktivis itu.

Pada Februari lalu, sekelompok penyerang juga membunuh seorang pendeta Hindu di dalam sebuah kompleks kuil di wilayah utara Banglades. Serangan itu kemudian diklaim ISIS.

ISIS juga menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan terhadap warga asing serta warga minoritas seperti Sufi, Ahmadiyah, Syiah dan Kristen.

Meski demikian, hingga saat ini pemerintah Banglades membantah kelompok militan internasional seperti Al Qaeda dan ISIS beroperasi di negeri itu.

Selama tiga tahun terakhir, tercatat 30 orang warga pemeluk agama minoritas, aktivis sekuler, bloger, warga asing dan cendekiawan dibunuh di Banglades.

Sementara Hindu adalah kelompok minoritas terbesar di Banglades dengan jumlah pemeluk mencapai 10 persen dari 160 juta warga negeri Asia Selatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com