Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Jepang: Klaim Beijing di Laut China Picu Kekhawatiran Global

Kompas.com - 25/04/2016, 18:28 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, Senin (25/4/2016), mengungkapkan pandangannya terkait klaim negeri itu di perairan China Selatan.

Menurut Kishida, klaim China atas terorial di Laut China Selatan dan Timur telah melahirkan kekhawatiran tingkat dunia. Terlebih, terkait adanya keterlibatan militer China dan ekspansi maritimnya di Laut China Selatan dan Timur. 

Hubungan antara China dan Jepang, yang merupakan negara kedua dan ketiga dalam hal pertumbuhan ekonomi, saat ini terganggu dengan adanya sengketa wilayah perairan tersebut. Hal ini terkait persaingan regional dan warisan invasi Jepang saat perang dunia II. 

China dan Jepang terlibat sengketa kedaulatan atas kelompok pulau berpenghuni di Laut China Timur. Sedangkan di Laut Cina Selatan, Beijing sedang mereklamasi pulau-pulau karang, untuk meningkatkan klaimnya atas wilayah itu.

Sebelumnya, China telah mengguncang dunia dengan kegiatan militer dan konstruksi di pulau-pulau di Laut China Selatan. Termasuk pembangunan landas pacu.

Meskipun, China berkilah sedang membangun untuk tujuan kepentingan sipil, seperti halnya mercusuar.

"Upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut China Timur dan Selatan, dengan dalih membangun negara maritim yang kuat mengundang kekhawatiran tak hanya bagi Jepang, tapi juga negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Masyarakat internasional sangat khawatir, " kata Kishida dalam pidato dia. 

Sejauh ini, China telah melontarkan klaimnya untuk hampir seluruh wilayah di kawasan Laut China Selatan, yang dipercaya memiliki kandungan minyak dan gas yang besar.

Sementara itu, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengeluarkan klaim serupa, terkait pemasukan besar dari pelayaran di wilayah itu yang bisa menjadi pemasukan besar bagi negara-negara itu. 

Kishida berencana untuk mengunjungi China pada awal "Golden Week", yang merupakan momen liburan di Jelang, yang dimulai Jumat mendatang.

"Melalui dialog yang jujur dengan pihak China, saya ingin mendapatkan respons yang baik antar negara," kata dia, seperti dikutip dari Kantor Berita Reuters.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com