Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warganya Membelot, Mahasiswa Korut di Luar Negeri Dipanggil Pulang

Kompas.com - 21/04/2016, 22:16 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara tengah mempertimbangkan untuk memanggil pulang para mahasiswa negeri itu yang menimba ilmu di luar negeri.

Langkah ini diambil karena keprihatinan pemerintah akibat semakin banyak warga negeri itu yang berencana membelot atau kabur ke negara lain.

Sebanyak 20 mahasiswa Korea Utara yang belajar di sebuah universitas di kota Dandong, China termasuk sebagian dari mereka yang dipanggil pulang. Demikian dikabarkan Radio Free Asia.

Seorang staf universitas itu mengatakan, para mahasiswa itu dengan cepat "menghilang" setelah 13 karyawan sebuah restoran Korea Utara di kota Ningbo, China membelot beberapa waktu lalu.

Pembelotan belasan orang yang diekspos media massa itu ternyata menampar wajah Pyongyang khususnya menjelang Kongres Partai Pekerja yang pertama dalam 30 tahun terakhir bulan depan.

Pyongyang menyebut ke-13 staf restoran itu tidak membelot tetapi diculik pemerintah Korea Selatan.

Komite Pusat Persatuan Perempuan Demokratik Korea dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita KCNA menuding pemerintah Korea Selatan telah melakukan aksi terorisme dan melakukan penculikan warga Korut di luar negeri.

Pyongyang membantah pernyataan Seoul yang menyebut ke-13 staf restoran itu membelot atas kemauan mereka sendiri.

"Sebab, Korea Selatan adalah sebuah negeri yang tak lebih adalah sebuah neraka," demikian pernyataan Komite Pusat Perempuan Demokratik Korea.

Pernyataan itu dipertegas dengan pengakuan tujuh orang staf restoran yang tak ikut membelot.

Mereka memberikan wawancara kepada CNN di Pyongyang, setelah mereka kembali ke negeri itu.

Dalam wawancara itu, mereka mengklaim bahwa teman-teman kerja mereka telah ditipu sehingga bersedia membelot ke Korea Selatan.

"Kami tak akan meninggalkan orangtua kami, negeri kami dan pemimpin kami Kim Jong Un. Kami tak bisa melakukan itu," kata Han Yun Hui, pelayan di restoran tersebut.

Sekitar 100.000 warga Korea Utara dikirim pemerintah ke luar negeri  untuk bekerja demi mendapatkan dan mengirimkan uang tunai ke negeri tersebut.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com