Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bikinkan Anak Rumah Pohon Seharga Rp 400 Juta, Pemkot Suruh Bongkar

Kompas.com - 21/04/2016, 14:09 WIB

TORONTO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Toronto, Kanada memerintahkan seorang warga setempat untuk membongkar rumah pohon berbentuk perahu besar dari halaman belakang rumahnya. 

John Alpeza, si pemilik rumah pohon,  mengaku membangun tempat itu untuk anaknya, tiga tahun lalu.

Selama ini, kata dia, tak ada keluhan terkait struktur bangunan kayu di pohon yang dia bangun.

"Hanya setelah saya mengubah tampilannya dengan material yang lebih bagus, dan terlihat lebih mahal, baru datang keluhan yang disampaikan kepada pemerintah," ungkap dia dalam wawancara dengan stasiun televisi CP24, yang dikutip UPI.com, Kamis (21/4/2016).

Alpeza mengaku telah menghabiskan dana sebesar 30.000 dollar AS atau hampir Rp 400 juta, untuk membuat bangunan seluas 32 meter persegi dalam bentuk kapal laut. 

Di bangunan itu ruangan dengan jendela lipat, tali tambang untuk berayun, dan berbagai cara untuk masuk ke kapal itu. 

"Merupakan hal yang baik jika kita bisa membuatkan tempat yang khusus bagi anak-anak kita, dan membiarkan mereka memiliki imajinasinya sendiri. Itu penting," kata dia.

"Anak-anak bisa memakai tempat itu untuk bermain, dari pada bermain video games," ungkap John. "Mereka akan mendapatkan masa-masa yang menyenangkan," sebut dia. 

Dia mengaku mendapat perintah untuk memindahkan kapal itu setelah menerima informasi bahwa persyaratan yang dia ajukan untuk konstruksi itu ditolak. Kendati demikian, John berkeras untuk tidak membongkar bangunan itu. 

"Banyak cinta dan kerja keras yang sudah saya curahkan untuk tempat ini, dan bagi saya ini bukan hanya pertarungan soal rumah pohon, tapi pertarungan tentang hak keluarga kami," ungkap John.

"Keluarga kami harus bisa hidup bebas di halaman belakang rumah kami sendiri, dalam privasi yang terjaga. Hidup dalam gaya dan suasana yang sehat," ujarnya. 

Pertikaian tentang perkara ini sampai juga ke kuping Wali Kota Toronto John Tory. Dia kemudian berkicau tentang rumah itu di akun Twitter-nya, dan mengaku akan melakukan investigasi.

"Saya memperhatikan pedebatan ini. Sebuah arena bermain yang impresif, dan dibangun dengan intensi yang luar biasa. Namun demikian, keamanan dan keselamatan di lingkungan tersebut sepatutnya menjadi pertimbangan," tulis dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com