Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Netizen" dan Media Kecam Polisi Rahasia Pengawas Tingkah Laku

Kompas.com - 20/04/2016, 06:31 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Para netizen dan media cetak di Iran mengencam dan mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait penugasan sekitar 7.000 polisi rahasia untuk mengawasi tingkah laku warga di jalan-jalan kota Teheran, ibu kota negara itu.

Komandan polisi ibu kota Iran mengumumkan pasukan baru tersebut pada hari Senin (18/4/2016). Dikatakan, salah satu prioritas mereka adalah mengawasi wanita yang menanggalkan kerudung saat berada di dalam kendaraan.

Beberapa surat kabar moderat dan reformis memandang langkah ini sebagai penertiban moral rahasia yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan.

Di media daring, sejumlah orang mengisyaratkan bahwa pasukan tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih baik seperti untuk mengatasi korupsi dan penyelundupan.

Anggota satuan tugas ini tidak diharapkan untuk menghadapi secara langsung pihak-pihak yang melanggar peraturan, tetapi mereka akan melaporkannya kepada polisi umum.

"Mengatasi jilbab yang buruk dan pencabutan kerudung di dalam kendaraan, mengendarai kendaraan dengan ceroboh, melecehkan wanita, dan menghentikan polusi adalah menjadi prioritas bagi para agen," kata komandan polisi Teheran, Jenderal Hossein Sajedinia.

Sebelumnya Kompas.com (19/4/2016) melaporkan, polisi Iran membentuk unit baru yang terdiri dari 7.000 agen rahasia untuk membantu mereka dalam mengawasi tingkah laku penduduk di jalan-jalan di Teheran, ibu kota republik Islam itu.

Salah satu tugas utama polisi berpakaian sipil ini adalah mengawasi kaum wanita yang mencabut kerudungnya saat berada di dalam kendaraan.

Para agen juga akan mengawasi pelanggaran lain, seperti mengemudikan dengan tidak baik atau pelecehan terhadap wanita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com