Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Muslim Swedia Mundur karena Sebut Israel Ibarat Nazi

Kompas.com - 19/04/2016, 12:19 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Menteri Perumahan Swedia Mehmet Kaplan, seorang Muslim, meletakkan jabatannya Senin (18/4/2016) terkait pernyataan kontroversialnya tujuh tahun lalu.

Saat itu ia membandingkan perlakuan Israel terhadap warga Palestina dengan penderitaan Yahudi pada zaman Nazi, Jerman saat Perang Dunia II. Pernyataannya memicu perdebatan politik yang panjang.

"Penilaian secara keseluruhan atas Mehmet Kaplan adalah ia tidak akan dapat menjabat sebagai menteri," kata Perdana Menteri Stefan Löfven.

Koalisi pemerintahan sayap kiri tengah Partai Sosial Demokrat dan Partai Hijau telah mengalami ketegangan karena krisis suaka. Mengalirnya imigran ke negara itu membalikkan lagi kebijakan terkait pengungsi.

Sekalipun mengundurkan diri, Kaplan tidak mengakui bersalah karena komentarnya. Ia menilai, kontroversi yang tidak perlu itu telah mengganggu pekerjanya sebagai anggota kabinet Löfven.

Kaplan kelahiran Turki. Ia juga mendapat tekanan kuat dari publik setelah menghadapi jamuan makan malam yang digelar oleh kelompok perwakilan organisasi ultranasionalis Turki.

Kaplan mengatakan kepada wartawan, ia menolak "semua bentuk ekstremisme apakah mereka nasionalis, agama, atau dalam bentuk lainnya".

Pria berumur 44 tahun itu adalah mantan juru bicara Dewan Islam Swedia. Kehadirannya pada jamuan makan malam tadi semakin disoroti karena dianggap memiliki hubungan istimewa dengan kelompok ultranasionalis dan Islam dari Turki.

Pada akhir pekan lalu, harian Belgia Svenska Dagbladet melaporkan komentar yang dibuat Kaplan pada tahun 2009, sebelum ia menjadi menteri.

Saat itu ia mengatakan, "Israel memperlakukan Palestina dengan cara yang mirip dengan saat orang-orang Yahudi diperlakukan Jerman selama tahun 1930-an."

Hubungan antara Swedia dan Israel mencapai titik terendah pada tahun 2014 ketika pemerintah Sosial Demokrat-Hijau mengakui negara Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com