Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Dukung “Ahok untuk Gubernur DKI Jakarta” Muncul di AS

Kompas.com - 19/04/2016, 10:58 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Gerakan spontan sekelompok masyarakat Indonesia di Amerika Serikat muncul untuk mendukung pasangan  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Heru Budi Hartono menjadi calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

Heru adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta. 

Diana Daulima dari pihak penyelanggara gerakan tersebut mengabarkan kepada Kompas.com pada Selasa (19/4/2016).  

Ibu dari empat anak laki-laki itu mengonfirmasi kabar burung yang masih simpang siur, yang kami terima pertama kali sejak Minggu (17/4/2016).

“Ya benar acara ini sudah dilaksanakan pada 17 April di Washington DC. Tepatnya di Monumen Washington pada pukul tiga sore (15.00) waktu setempat,” katanya lewat pesan WhatsApp.

Deklarasi akbar yang bertajuk “USA for Ahok, Washington DC for Ahok, Indonesian American for Ahok” itu diadakan di Monumen Washington, di depan Gedung Capitol, dan di depan Gedung Putih.

Diana Daulima untuk Kompas.com Deklarasi masyarakat Indonesia di Amerika Serikat mendukung Ahok
Hari Minggu (17/4/2016), Kompas.com mendapat informasi dari beberapa rekan di AS, baik di Virginia, Washington DC, Los Angeles, maupun New York. Namun, umumnya mereka tidak hadir acara itu.

Harya Setyaka Dillon, mahasiswa program doktoral di sebuah perguruan tinggi di AS, mengatakan, dia mendapat broadcast  undangan agar menghadiri deklarasi dukung Ahok-Heru.

Namun, Harya tidak bisa datang. Sebuah pesan gambar undangan masuk ke teleponnya. Harya meneruskan image itu ke WhatsApp kami.

Undangan Foto Bersama Dukung Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta. KTP Gue Buat Ahok,” begitu tertulis dalam pesan bergambar itu.

"Dukungan moral selalu diperlukan. Mereka menunjukkan bahwa mereka peduli walaupun tinggal jauh. Yang jauh saja peduli, maka yang dekat harus semakin peduli," kata NKN, seorang WNI yang bekerja di Washington DC, lewat pesan singkatnya.

NKN meminta namanya tidak disebut lengkap. Ia mendapat undangan itu, tetapi karena kesibukan tidak bisa menghadiri deklarasi. "Jarang di Indonesia ada pemimpin yang benar-benar peduli," katanya.

Peserta disarankan memakai baju Betawi. “Tidak harus, tetapi sangat disarankan. Silakan berkreasi,” tulis di undangan tentang dress code acara itu. “Saya tidak bisa datang,” kata Harya.

Menurut Diana, deklarasi itu dihadiri 30 orang. Sebenarnya banyak yang mau datang, tetapi karena kesibukan, mereka hanya memberikan dukungan moril.

“Ini murni gerakan spontanitas masyarakat Jakarta-Indonesia (di AS) untuk mendukung Ahok dan Heru (untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta) 2017,” kata Diana.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com