Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Keuangan Malaysia Libatkan Adik PM Najib Razak

Kompas.com - 18/04/2016, 22:00 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Skandal keuangan yang melibatkan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak semakin rumit dengan munculnya informasi baru tentang saudara laki-laki Najib.

Nazir Razak untuk sementara mundur dari jabatan sebagai pimpinan sebuah bank Malaysia seusai mengaku bahwa ia telah membagikan dana politik yang diperoleh dari Perdana Menteri.

Dalam sebuah konferensi pers, Nazir Razak mengatakan bahwa apa yang dilakukannya tidak melanggar hukum, tetapi dia menyesal telah memberikan uang sebesar 7 juta dollar AS kepada sekutu politik kakak laki-lakinya itu.

Dia mengatakan, dirinya "cuti" dari CIMB Group Holdings Bhd untuk memastikan integritas penyelidikan independen terkait transfer dana ke rekening pribadinya.

Nazir terseret ke skandal ini setelah harian The Wall Street Journal pada bulan lalu melaporkan bahwa dia menerima dana itu dari PM Najib Razak sebelum pemilihan umum 2013.

"Yang saya lakukan tidak melanggar hukum atau memengaruhi posisi saya di CIMB. Namun, karena perhatian media, saya memahami bahwa hal ini membuat tidak nyaman para pemegang saham," katanya seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Transaksi ini melibatkan 1MDB yang berutang 11 miliar dollar AS dan sedang diselidiki beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura.

Jaksa yang ditunjuk pemerintah tahun ini membersihkan PM Najib dari dugaan tindak kriminal korupsi dengan mengatakan bahwa dana yang diperoleh Najib adalah sumbangan politik dari keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com