Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Sanksi Ekonomi, Iran Mandiri dalam Teknologi Pertahanan

Kompas.com - 16/04/2016, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Atase militer Republik Islam Iran untuk Indonesia, Kolonel Shahriar Dasin, mengatakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada negeri itu justru Iran mandiri, khususnya dalam bidang pertahanan.

Meski sebenarnya, lanjut Dasin, sebagaimana negara lain di dunia Iran juga ingin membeli peralatan dan teknologi militer terbaru.

Apalagi setelah Revolusi Islam 1979, hubungan Iran dan AS, salah satu negara produsen senjata terbesar di dunia, juga terputus.

"Setelah Revolusi 1979, semua diplomat AS dan termasuk staf militer yang dulu membantu Iran pergi," kata Dasin, usai peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran di Jakarta, Jumat (15/4/2016) malam.

Tak hanya itu, lanjut Dasin, setelah hubungan dengan AS memburuk, ujian berikutnya adalah perang delapan tahun dengan Irak (1980-1988).

"Saat itu Iran dalam kondisi terkucil, namun itulah yang membuat kami harus belajar mengembangkan kemampuan sendiri," ujar Dasin.

Apa yang dilakukan Iran di masa-masa itu untuk memperkuat angkatan bersenjatanya? Dasin menyingkatnya menjadi dua hal.

"Satu, pemeliharaan alat dan sistem persenjataan dengan sebaik-baiknya. Kedua, memodifikasi alat yang sudah ada menjadi baru dan lebih canggih," tambah dia.

Setelah perang melawan Irak berakhir, Dasin mengatakan, Iran mulai membeli kembali sejumlah persenjataan dari negara lain.

Meski demikian, mengembangkan dan menggunakan peraatan yang diciptakan para teknisi lokal menjadi prioritas utama.

"Kini sebagian alutsista militer Iran adalah hasil karya para ilmuwan dan teknisi dalam negeri," ujar Dasin bangga.

Dengan berbagai pengalaman itu, lanjut Dasin, angkatan bersenjata Iran kini tak hanya menjadi salah satu yang terkuat di Timur Tengah namun juga di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com