Iran dan Arab Saudi Bahas Keselamatan Haji di Tengah Ketegangan Diplomatik

TEHERAN, KOMPAS.com - Sebuah delegasi Iran telah mengadakan pembicaraan di Arab Saudi tentang keselamatan jamaah haji setelah musibah pada musim haji tahun lalu.

Pejabat Iran, Jumat (15/4/2016), mengatakan, itu merupakan dialog pertama antara dua negara. Hubungan dua negara itu tegang sejak krisis diplomatis pecah pada Januari lalu.

Ketua Organisasi Haji Iran, Saeed Ohadi, mengatakan kepada televisi pemerintah Iran bahwa diskusi mengenai kesejahteraan para peziarah telah dimulai Kamis (14/4/2015) di Mekah.

“Kami meminta bahwa  keselamatan peziarah Iran dipastikan dan peziarah melakukan perjalanan ke Arab Saudi hanya dengan pesawat Iran,” kata Ohadi.

Iran dan Arab Saudi berdiri di sisi yang berlawanan dalam konflik di Suriah dan Yaman.

Lebih dari 2.000 jemaah haji asing, termasuk 464 jemaah dari Iran, tewas akibat terinjak-injak pada musim haji di Arab Saudi, yang juga memicu ketegangan yang semakin tinggi antarkedua negara.

Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari lalu setelah misi diplomatiknya di Teheran dan Mashhad, Iran diserbu dan dibakar oleh massa.

Kasus itu terjadi setelah Kerajaan Sunni Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah.

Sejauh ini, pemerintah Arab Saudi di Riyadh telah mengambil tindakan untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban Iran, kata Ohadi.