Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Kenya, Malaysia Deportasi 20 Warga Taiwan ke Taipei

Kompas.com - 15/04/2016, 21:53 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com — Berbeda dengan Kenya, Malaysia mendeportasi 20 warga Taiwan kembali ke negaranya, Taiwan, Jumat (15/4/2016). Kenya sebelumnya mendeportasi 37 warga Taiwan ke China.

Ketika warga itu akan dideportasi ke Taipei, ibu kota Taiwan, China justru berharap kepada Malaysia untuk memulangkan 20 warga Taiwan itu ke daratan China melalui Beijing.

Insiden terbaru di Malaysia itu melibatkan 52 warga Taiwan. Beberapa di antaranya di deportasi pada Jumat.

China diduga telah melakukan intervensi, hanya beberapa hari setelah Taipei menuding Beijing telah "menculik" warganya dari Kenya.

"Menurut pemahaman kami, Malaysia bersedia untuk mengembalikan mereka ke Taiwan, tetapi China kemudian menyatakan keinginannya agar mereka dikirim ke China karena subyek penipuan berada di daratan, seperti dalam kasus Kenya," kata Perdana Menteri Taiwan Chang San-cheng.

Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Jumat malam mengatakan, otoritas Malaysia telah mendeportasi 20 orang dari 52 warga Taiwan ke Taipei.

"Taipei akan terus bernegosiasi dengan Pemerintah Malaysia sehingga tersisa 32 tersangka dari Taiwan itu bisa kembali ke negara kami untuk penyelidikan," kata Chang dalam sebuah pernyataan.

Warga Taiwan itu ditahan oleh polisi Malaysia bulan lalu dalam lima razia terkait dengan penipuan telekomunikasi, yang juga menyebabkan penangkapan 65 warga China daratan dan dua warga Malaysia.

Para pejabat Malaysia dan China tidak dapat memberikan keterangan dalam kasus terbaru ini.

Taipei pekan ini mengecam Beijing karena bertindak "kasar dan dengan kekerasan" ketika mendeportasi 37 warganya dari Kenya ke China untuk diproses hukum karena kasus penipuan.

Kenya mengakui hanya ada satu China dan tidak mengenal Taiwan sebagai sebuah negara terpisah dari daratan.

Pemerintah Taiwan mengatakan akan mengirim delegasi ke daratan pada Senin mendatang untuk membahas deportasi dari Kenya.

Taipei semakin terisolasi dari panggung diplomatik dengan hanya 22 negara mengakuinya sebagai negara. Gambia bulan lalu kembali melakukan hubungan dengan Beijing.

China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya dan sekarang sedang menunggu reunifikasi jika perlu dengan kekuatan. Namun, Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949 setelah perang sipil yang memisahkannya dari China daratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com