Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Desak Mugabe Mundur karena Sudah Uzur dan Lemah

Kompas.com - 14/04/2016, 21:22 WIB

HARARE, KOMPAS.com – Ribuan orang berunjuk rasa di Harare, Zimbabwe, Kamis (14/4/2016). Aksi ini yang terbesar selama satu dekade.

Massa demonstran menuntut Presiden Robert Mugabe yang sudah uzur di usia 92 tahun untuk segera mengundurkan diri secara terhormat dan bermartabat.

Polisi anti huru-hara mengawal aksi lebih dari 2.000 pendukung Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC). Mugabe sendiri bertekad maju lagi pada Pilpres 2018.

Mereka  membawa plakat anti-Mugabe dan menyanyikan lagu-lagu party sebelum pemimpin mereka, Morgan Tsvangirai, menyampaikan pidato menyerang Mugabe.

Protes anti pemerintah di Zimbabwe sudah sering terjadi dan biasanya berakhir dengan bentrokan dengan polisi.

Mugabe berkuasa sejak negara itu merdeka pada tahun 1980, dan menjadi salah satu diktator gaek di dunia saat ini.

Presiden Mugabe masih tetap merasa kuat meski sering mengalami gangguan kesehatan. Hal itu juga memicu perdebatan tentang siapa pengganti di akhir pemerintahannya.

Zimbabwe telah menderita krisis ekonomi dan emigrasi massal selama era yang ditandai dengan intoleransi terhadap perbedaan pendapat, kecurangan, dan tuduhan pelanggaran HAM.

“Mugabe tidak memiliki solusi atas krisis,” kata Tsvangirai dalam pidato singkat di depan pendukung yang berkumpul di Alun-alun Persatuan Afrika.

“Kami di sini untuk memberitahu Mugabe dan rezimnya yang telah gagal,” lanjutnya.

“Kami tidak menuntut penggulingan pemerintah. Kami menuntut agar Mugabe yang sudah lemah untuk mundur secara bermartabat,” kata  Tsvangirai lagi.

Dengan semangat berapi-api, Tsvangirai mengatakan, “Sekarang saatnya Mugabe mendengar suara rakyat. Rakyat akan membebaskan diri mereka sendiri.”

Pawai massal itu, yang telah disetujui otoritas terkait pada Rabu (13/4/2016),  berlangsung damai. Namun, polisi bersiaga penuh dengan senjata pentungan dan meriam air.

“Ini adalah demonstrasi melawan kemiskinan dan korupsi,” kata Douglas Mwonzora, juru bicara partai MDC  pimpinan Tsvangirai.

“Kita menerima janji kosong, tentang 2,2 juta pekerjaan yang tidak terwujud. Kita menderita akibat korupsi besar-besaran,” kata Mwonzora.

MDC telah menyeruhkan agar aksi protes digelar di seluruh negeri.  “

“Mugabe tua yang tak mengerti harus segera mundur,” kata tulisan di sebuah plakat yang dibawa demonstran.

Plakat lain berbunyi, “Cukup” yang ditulis dalam tiga bahasa lokal terbesar di Zimbabwe.

Mugabe yang sebenarnya sudah tidak mampu berdiri kuat dalam waktu lama, juga sedang berusaha untuk maju lagi pada pemilu tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com