Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Gelar Pemilihan Anggota Parlemen

Kompas.com - 13/04/2016, 16:12 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Warga Suriah di daerah-daerah yang dikendalikan pemerintah mendatangi berbagai TPS, Rabu (13/4/2016), untuk memilih 250 anggota parlemen baru negeri itu.

Tak lama setelah TPS dibuka pada pukul 07.00, warga langsung memberikan suara mereka untuk 3.500 kandidat yang disetujui pemerintah.

Pemilihan umum parlemen Suriah digelar setiap empat tahun sekali dan Damaskus menyatakan pemungutan suara ini konstitusional dan terpisah dengan pembicaraan damai di Geneva, Swiss.

Namun, kelompok oposisi menilai, pemilihan umum ini tak mendukung jalannya negosiasi. Sementara para pemimpin Barat menyebut pemilu ini merupakan sebuah provokasi yang meremehkan pembicaraan damai Geneva.

Di ibu kota Damaskus, para pemilih mengatakan mereka mendukung gelaran pemilihan anggota parlemen ini.

"Saya sangat bangga karena pemilu adalah sebuah tugas demokrasi yang harus dijalankan warga negara yang baik," kata Wahid Chahine (54), seorang PNS, setelah memberikan suara.

Wahid mengatakan, proses pemilu ini konstitusional dan tak bisa ditunda pelaksanaannya meski jutaan warga Suriah lainnya tak bisa berpartisipasi.

"Saya harap dalam pemilu berikut seluruh warga Suriah bisa ikut memberi suara dan seluruh wilayah Surih bebas dari teroris," tambah dia.

Dalam pemilihan yang untuk pertama kalinya boleh diikuti para tentara ini hanya digelar di wilayah yang dikuasai pemerintah.

Lokasi pemungutan suara dibangun di 12 dari 14 provinsi Suriah. Provinsi Raqqa masih dikuasai ISIS dan provinsi Idlib dikuasai rival ISIS, Fronta al-Nusra.

Pemungutan suara berakhir pada pukul 19.00 dan masih dibuka hingga warga selesai memberikan suara. Hasil pemilihan ini akan diumumkan pada Kamis (14/4/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com