Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeda Perang Dimulai di Yaman dan Berharap Perdamaian Bisa Ditegakkan

Kompas.com - 11/04/2016, 17:03 WIB

SANA’A, KOMPAS.com Utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi. Gencatan senjata juga memberi akses yang besar bagi penyaluran bantuan ke seluruh negara itu.

Jeda perang di Yaman itu telah disepakati pada Minggu (10/4/2016) malam antara kedua pihak yang bertikai, pemerintah dan pemberontak. Kesepakatan untuk masa damai yang tahan lama diharapkan akan digelar di Kuwait pada Senin (18/4/2016) nanti di bawah naungan PBB.

Beberapa saat sebelum kesepakatan dimulai gencatan senjata, pertempuran besar-besaran terjadi di beberapa tempat di Yaman.

"Sekarang adalah waktu untuk melangkah menjauhi tepi jurang (kekerasan senjata)," kata Ismail Ould Cheikh Ahmed dalam sebuah pernyataan setelah mulai gencatan senjata yang didukung PBB pada Minggu malam.

Ahmed mengatakan, gencatan senjata itu termasuk dengan komitmen untuk memberikan akses tanpa hambatan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Yaman.

PBB mengatakan, ratusan ribu anak menghadapi kekurangan gizi yang mengancam jiwa mereka. Jutaan orang juga mengalami masalah kesehatan dan kesulitan air bersih.

Pemerintah Yaman dan Houthi telah terlibat dalam pertempuran sengit selama lebih dari setahun sehingga lebih dari 6.200 orang tewas dan 2,4 juta orang mengungsi. Pertikaian selama itu telah melibatkan intervensi militer Arab Saudi, sedangkan Houthi didukung Iran.

"Kemajuan yang dicapai merupakan kesempatan nyata untuk membangun kembali negara yang telah terlalu banyak menderita akibat kekerasan yang terlalu lama. Sebuah hasil positif akan memerlukan kompromi yang sulit, keberanian, dan tekad mencapai kesepakatan," kata Ahmed.

Menurut Ahmed, sebuah "komite de-eskalasi dan koordinasi" perwakilan militer dari kedua sisi akan bekerja untuk menegakkan pelaksanaan jeda perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com