Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Kerja Lebihi Batas, Latihan Tentara Jerman Dihentikan

Kompas.com - 11/04/2016, 12:09 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Jerman yang pernah menjadi kekuatan militer paling menakutkan di Eropa, dipaksa menghentikan latihan, gara-gara aturan batasan lembur yang baru.

Awal tahun ini, para prajurit Jerman terlibat dalam latihan bersama NATO di Norwegia yang dijadwalkan berlangsung selama satu bulan.

Namun, baru 12 hari latihan berlangsung, para prajurit Jerman menghentikan latihan karena mereka sudah jauh melampaui batas jam kerja yang ditetapkan.

Para tentara ini sebenarnya sudah mengeluhkan masalah ini karena aturan baru ini memaksa mereka hanya duduk seharian tanpa melakukan apapun.

"Kami tak bisa memenuhi tanggung jawab kami kepada NATO karena aturan lembur ini," kata Hans-Peter Berterls, anggota komisi militer parlemen Jerman kepada harian Bild am Sonntag.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen dihujani kritik akibat langkah reformasinya. Kini di barak-barak militer tersedia penitipan bayi dan televisi layar datar.

Hal lain yang dikritik adalah semakin terbatasnya waktu penugasan militer yang disesuaikan seperti jadwal di sekolah-sekolah.

Ursula juga dianggap mengurus isu yang keliru di saat militer dihadapkan pada kekurangan senjata hingga terkadang prajurit berlatih dengan menggunakan sapu dan bukannya senapan.

Tahun lalu bahkan terungkap bahwa dari 66 jet tempur Tornado milik AU Jerman kurang dari separuh yang layak terbang.

Namun, menteri Ursula malah sibuk mengurus jam kerja para tentara ini. Di bawah program reformasinya, jam kerja maksimal anggota militer Jerman adalah 41 jam sepekan dan mereka tak menerima uang lembur.

Aturan baru ini, kata Hans-Peter Bertels, membuat kamp-kamp pelatihan militer harus berhenti beroperasi pada pukul 16.30 dan membuat para prajurit "menganggur" di barak.

Beberapa prajurit yang tinggal jauh dari barak harus menghabiskan waktu seharian tanpa melakukan apapun karena mereka tak bisa pulang ke kediaman.

Bertels menyerukan agar aturan baru ini direvisi dan batas jam kerja mingguan diganti dengan batas jam kerja tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com