Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Memblokir Semua Konten “Panama Papers” di Situs Internet

Kompas.com - 08/04/2016, 18:49 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Saking paranoidnya terhadap bocoran data keuangan dari firma Mossack Fonseca, Panama,  otoritas China memutuskan untuk memblokir semua konten “Panama Papers”.

Beijing meningkatkan sensor situs internet mereka untuk merespons pemberitaan beberapa hari ini tentang keterlibatan para keluarga para pemimpin China dalam skandal keuangan “Panama Papers”.

"Silakan cek sendiri dan hapus semua konten yang terkait dengan bocoran data 'Panama Papers'," demikian aturan yang dikeluarkan Beijing menuru China Digital Times, sebuah situs yang dikelola University of California, Berkeley.

Semua berita yang dirilis BBC dan CNN tentang skandal itu juga telah diblokir sejak awal minggu inid di seluruh Cina daratan. Semua situs internet China tak lagi menampilkan konten “Panama Papers”.

Situs berita The Guardian juga diblok secara parsial pada Kamis petang. Semua berita yang berkaitan dengan “Panama Papers” tidak dapat diakses lagi, kecuali menggunakan jaringan virtual pribadi.

Sementara situs berita majalah The Economist dan Time sudah lebih awal diblokade karena dua media itu telah bebeerapa kali menurunkan artikel yang mengeritik Xi Jinping.

Kementerian China telah menghentikan beberapa laporan dari “Panama Papes” sejak Selasa, dan menyebut bocoran dokumen itu sebagai “tuduhan tidak berdasar”.

Kamis (7/4/2016), ketika The Guardian menanyakan kebenaran soal bocoran data skandal keuangan global itu kepada seorang juru bicara kementerian, ia menjawab,  “Rekan saya telah menjawab pertanyaan ini. Kami tidak punya komentar lagi”.

Ditanya mengapa media pemerintah China menghindari untuk menjelaskan bocoran data itu, juru bicara menambahkan, “Anda bisa meminta jawaban di media, bukan saya”.

Sarah Cook, spesialis China dari kelompok advokasi Freedom House, mengatakan, operasi sensor berlansung intens mencerminkan kekhawatiran Beijing yang tinggi.

Elite politik khawatir karena hal itu dapat memicu kemarahan publik atau pertengkaran internal di Partai Komunis Presiden Xi.

"Ini adalah metode penyimpanan aset dan uang yang benar-benar super, super kaya. Dari perspektif itu saya pikir ada rasa takut dan kepekaan di antara para pemimpin partai Komunis,” kata Cook.

Sedikitnya delapan tokoh elite China memiliki kerabat yang mengendalikan perusahaan-perusahaan rahasia di luar negeri. Nama mereka muncul dalam dokumen firma hukum Mossack Fonseca yang disebut “Panama Papers”.

Kakak ipar Xi Jinping menjabat direktur dan pemegang saham dua perusahaan di luar negeri, Wealth Ming International dan Best Effect Enterprise. Dua perusahaan ini berdiri lebih kurang 18 bulan sebelum ditutup pada 2010 dan 2011, seperti dilaporkan oleh The Guardian. 

Cucu Jia Onglin, orang nomor empat di Partai Komunis China antara 2002-2012, juga tercatat sebagai pemegang saham dua perusahaan di British Virgin Islands (BVI).

Nama putri Li Peng, perdana menteri keempat yang memerintahkan pembubaran unjuk rasa di Lapangan Tiananmen pada 1989, memiliki perusahaan bernama Cofic Investment Limited yang berdiri pada 1994 di BVI.

Lembaga sensor Partai Komunis China menginstruksikan semua media, organisasi berita, untuk membersihkan semua laporan, blog, dan komentar yang berkaitan dengan bocoran data. Itu cara yang aman bagi petinggi China agar tidak ada pertanyaan luas di masyarakatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com