Korut Bongkar Rencana Pembunuhan Kim Jong Un, 2 Ditahan

SEOUL, KOMPAS.com - Setidaknya dua orang tersangka rencana pembunuhan terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, ditangkap.

Menurut  sejumlah laporan, kedua tersangka ditangkap di perbatasan dengan China di dekat Sungai Tumen.

Radio Free Asia, Kamis (7/4/2016), mengutip sejumlah sumber mengabarkan, keduanya diduga akan membunuh Kim Jong Un saat dia berkunjung ke kota Hoeryong, provinsi Hamgyong Utara.

Seorang sumber di Korea Utara yang berbicara kepada kantor berita Jepang, Asia Press, mengatakan, dia mendengar bahwa kedua tersangka belum menyeberangi Sungai Tumen yang memisahkan China dan Korea Utara.

Saat itu, ujar sumber tersebut, pasukan penjaga perbatasan Korea Utara yang melintasi perbatasan untuk menangkap kedua orang itu.

Sumber itu melanjutkan, kedua tersangka lalu dibawa ke Departemen Keamanan Negara dan para penjaga perbatasan diberi penghargaan termasuk kesempatan menjadi anggota Partai Pekerja Korea.

Salah seorang tersangka dikabarkan adalah seorang pembelot Korea Utara dan satu tersangka lainnya adalah warga negara China.

Jurnalis Jepang Jiro Ishimaru, pendiri Asia Press, mengatakan, kabar ini bisa jadi hanya sekadar rumor yang dimunculkan Korea Utara untuk meningkatkan dukungan untuk partai menjelang Kongres Partai Ketujuh pada Mei mendatang.

Persiapan untuk menggelar kongres yang digelar untuk pertama kali dalam lebih dari tiga dekade sudah berlangsung di ibu kota Pyongyang.

Sebuah survei terbaru yang dilakukan para pakar Korea Utara di Seoul mengindiasikan stabilitas rezim Kim Jong Un jauh lebih rendah dibanding masa pemerintahan ayahnya, Kim Jong Il. Demikian harian Donga Ilbo terbitan Korea Selatan.

Hampir 60 persen para analis yang disurvei menyebut dukungan terhadap Kim Jong Un di antara para elit Korea Utara menurun.

Dan, 65 persen responden mengatakan, dukungan untuk Kim Jong Un dari rakyat biasa juga jauh lebih rendah dibanding dukungan kepada Kim Jong Il.