Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM India Politisasi Tragedi Jalan Layang Ambruk

Kompas.com - 08/04/2016, 09:08 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, ambruknya jalan layang di kota Kolkata dan menewaskan lebih dari 20 orang adalah "pesan dari Tuhan".

Berpidato dalam sebuah kampanye di Madarit, Bengal Utara, Modi menambahkan, bencana ini menegaskan bahaya partai Kongres Trinamool India pimpinan Mamata Banerjee bagi rakyat Bengal.

"Ini adalah tindakan Tuhan. Apalagi bencana ini terjadi di masa pemilihan umum sehingga rakyat tahu pemerintahan seperti apa yang dijalankan Banerjee," ujar Modi.

"Tuhan sudah menyampaikan pesan kepada manusia, bahwa hari ini jalan layang yang ambruk, besok dia (Banerjee) akan membunuh seluruh Bengal. Pesan Tuhan adalah kalian semua harus menyelamatkan Bengal," tambah Modi.

Modi menuding, Banerjee tanpa rasa malu mempolitisasi kematian warganya setelah menteri utama Bengal Barat itu menyalahkan Fornt Kiri atas bencana ini.

Front Kiri adalah aliansi partai-partai berhaluan kiri di India yang memberikan izin kontrak pembangunan jalan layang yang ambruk itu.

Modi menegaskan, daripada menimpakan kesalahan kepada Front Kiri, Banerjee seharusnya ikut membantu upaya penyelamatan korban.

"Hanya kursi (kekuasaan) yang terlihat di mata Banerjee dan bukan korban tewas," tambah Modi.

Modi bahkan menyebut singkatan Partai Trinamool yaitu TMC adalah singkatan dari teror, maut dan korupsi.

"Apa yang disampaikan perdana menteri tak layak keluar dari orang dengan jabatan tinggi seperti dia," kata Derek O'Brien anggota parlemen dari Partai Trinamool Congress.

Sedikitnya 21 orang tewas dan 150 orang lainnya terluka setelah sebuah jalan layang yang belum selesai pengerjaannya ambruk menimpa jalanan yang sibuk di kota Kalkutta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com