Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Ordos, Kota Hantu Terbesar di China

Kompas.com - 08/04/2016, 06:00 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Niat pemerintah China membangun kota Ordos di tengah gurun Mongolia Dalam adalah untuk dihuni setidaknya 1 juta orang.

Namun, kota modern yang dibangun lengkap dengan berbagai infrastrukturnya itu tak menarik minat warga China untuk tinggal di kota yang berjarak 560 kilometer dari Beijing itu.

Alhasil, hanya 100.000 orang yang tinggal di kota seluas 354 kilometer persegi tersebut dan membuat Ordos menjadi kota hantu terbesar di China.

Kota ini mulai dibangun 2004 hingga sekitar 2012 dan dirancang sebagai pusat kehidupan urban di Mongolia Dalam.

Semua fasilitas modern tersedia di kota ini mulai jalanan yang lebar, taman-taman kota, monumen-monumen megah, stadion sepak bola hingga museum dengan desain unik ada di tempat ini.

Namun, semua daya tarik itu tak mampu membuat warga China berbondong-bondong pindah dan tinggal di kota itu bahkan para investor properti juga tak melirik tempat ini.

Raphael Olivier/Daily Mail Museum Ordos dengan desain yang unik namun jarang dikunjungi karena minimnya penduduk dan pengunjung ke kota itu.

Banyak kalangan mengatakan harga properti yang kelewat mahal menjadi alasan utama kurangnya popularitas Ordos. Sementara kalangan lain menilai lokasi Ordos yang terpencil membuat kota ini tak menarik.

Alhasil, hanya dengan 100.000 penduduk saat ini, kota Ordos mirip kota yang ditinggalkan usai bencana atau perang. Jalanan lengang dan gedung-gedung yang kosong menjadi pemandangan utama kota ini.

Meski demikian, pemerintah China terus berupaya mengisi dan menghidupkan kota ini. Pemerintah bahkan membujuk para petani setempat untuk pindah ke Ordos dengan kompensasi dan penawaran apartemen gratis.

Namun, upaya ini belum menunjukkan hasil dan hanya sekitar dua persen gedung apartemen yang terisi. Sisanya kosong dan perlahan-lahan rusak.

Kota ini sebenarnya pernah dipromosikan ke dunia saat menjadi tuan rumah kompetisi kecantika Miss World International 2012.

Turis dan warga lokal sesekali nampak berjalan-jalan di kota ini, terutama bagi mereka yang menghindari polusi udara di Beijing dan Shanghai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com