CARACAS, KOMPAS.com - Demi menghemat energi listrik pemerintah Venezuela memutuskan untuk meliburkan para pekerja setiap hari Jumat selama dua bulan ke depan.
Keputusan ini disampaikan Presiden Nicolas Maduro dalam pidatonya di stasiun televisi nasional, Rabu (6/4/2016) malam.
Venezuela sebenarnya negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, hal itu tak membuat perekonomian negeri ini sehat.
Tingkat inflasi tinggi, terbatasnya persediaan barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun dan kertas toilet serta pemadaman listrik menjadi menu sehari-hari warga negeri ini.
Kini, akibat kekeringan yang membuat permukaan air di 18 bendungan menyusut sehingga memengaruhi kinerja PLTA, maka pemerintah mulai Jumat (8/5/2016) menambah libur akhir pekan menjadi tiga hari.
Presiden Maduro mengambil contoh bendungan Guri di negara bagian Bolivar di wilayah tenggara negeri itu adalah salah satu yang terdampak kekeringan.
Bendungan ini memasok 70 persen kebutuhan listrik Venezuela kini dalam kondisi kritis.
"Level permukaan air hanya tiga centimeter di atas level permukaan air yang dianggap kritis," kata Presiden Maduro.
Selain menambah libur akhir pekan, Maduro memerintahkan industri-industri milik negara untuk memangkas konsumsi listrik hingga 20 persen. Perintah yang sama juga berlaku untuk kantor-kantor pemerintah.
Meski tengah dilanda krisis listrik, Maduro tidak memerintahkan penjatahan listrik untuk permukiman penduduk yang merupakan konsumen listrik terbesar di Venezuela.