Pemerintah Panama Selidiki Kasus "Panama Papers"

PANAMA CITY, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung Panama, Senin (4/4/2016), menyatakan segera melakukan investigasi terkait bocornya data dari firma Mossack Fonseca.

Data yang bocor itu berisi pengungkapan berbagai perusahaan "offshore" yang mengelola aset dan kekayaan ribuan politisi, selebriti dan bintang olah raga dunia demi menghindari pajak.

Perusahaan "offshore" adalah perusahaan yang dibuat di luar negeri, terutama di negara-negara yang menjadi "surga pajak", yang digunakan untuk menghindari pajak atau pencucian uang.

Sejumlah fakta yang dibeberkan di media nasional dan internasional dengan istilah 'Panama Papers' akan menjadi subyek investigasi kriminal," demikian pernyataan Kejaksaan Agung Panama.

Penyidikan ini bertujuan untuk memastikan adanya tindak kriminal yang terjadi dan para pelaku tindakan kriminal tersebut.

Selain itu, investigasi ini juga akan mencari besarnya kerugian keuangan yang diakibatkan praktik ini.

Sementara itu, firma hukum Mossack Fonseca mengatakan, bocornya 11,5 juta dokumen dari server mereka merupakan sebuah "peretasan terbatas" yang melibatkan kelompok di luar firma hukum itu.

Salah satu pendiri Mossack Fonseca, Ramon Fonseca mengatakan, kebocoran data ini merupakan serangan terhadap Panama yang memiliki independensi dalam sektor finansialnya.

Presiden Panama Juan Carlos Varelaa mengatakan, negaranya akan bekerja sama dengan pemerintah dan penyidik manapin untuk menyelesaikan skandal ini.

Namun, Varela juga menegaskan, tetap akan mempertahankan citra negaranya di mata dunia yang perlahan mencoba menanggalkan citra sebagai pusat pencucian uang dan transaksi gelap.